Selasa, 11 Desember 2012

SURAT IKHWAN UNTUK AKHWAT

Teruntuk para akhwat saudari ku…saya ingin bercerita 
atas nama para ikhwan...
Kalian tahu bahwa fitnah terbesar bagi kaum kami adalah kaummu, wahai kaum hawa…

Bukannya bermaksud menyalahkan kalian, namun itulah faktanya. Kadangkala kami menjadi lemah ketika berhadapan dgn mu, otot yg kuat dan badan yg tegap bisa menjadi tak berarti ketika bayang mu hadir, sangat mudah bagimu meruntuhkan iman yg selama ini kami pupuk dan kami sinari dgn cahaya tarbiyah.

Tolong berhentilah mencari perhatian kami, jika kami masih belum siap menyempurnakan agama kami. Mungkin kami akan meunduk memandang tanah ketika berpapasan dgn mu. Mungkin kami tak menyapamu! Bukan karna kami sombong! Bukan!! Tapi jujur saja, ketika antara wanita yg berjilbab dan tidak berjilbab berjalan bersama, kami lbh melirik yg berjilbab, mata ini seringkali lalai, mungkin sengaja ataupun tak sengaja..namun seketika itupun kami tundukkan pandangan dan membaca istighfar dan memohon pada Robb kami agar dijauhkan dari godaan syaiton yg terkutuk “Audzubillahi minasyaitonnirrojim” ucap kami dalam hati. Bagi kami pandangan adalah anak panah iblis, kami tak ingin anak panah itu menghujam hati dan merobohkan benteng iman kami!

Saudariku… kenapa kau pajang mukamu difacebook?itu dapat menimbulkan angan2 bagi kami! Sungguh dirimu telalu suci untuk hadir dalam lamunan kami!memang aku tak suka mengakuinya bahwa kami adalah penghayal tingkat tinggi!yah! itulah faktanya!

Ukhti… maaf yah! motor kami tak bisa kau tumpangi kalau kau belum halal bagi kami!

Diantara kami ada golongan Ali yg pandai menjga pandangan, yg ketika berjalan keluar dari rumah ia hanya melihat pada dadanya hingga kembali kerumah! Diantara kami ada golongan Yusuf As yg ketika digoda oleh sulaikha beliau berkata “Inni akhofulloh” sungguh aku takut pd Tuhanku. Tapi tidak semua kami punya iman yg sekuat itu! Jgn antunna cari perhatian dgn berkamuflase mengirim sms ajakan untuk sholat lail tapi niat kalian mencari perhatian kami! Bukankah kalian punya teman dari kaum kalian yg bisa diingatkan?? Okelah kalo niat kalian itu ikhlas, tp kenapa sms itu dilanjutkan dgn menanyakan kabar kami? tp kenapa sms itu dilanjutkan dgn member kami semangat ketika kami menghadapi Ujian?

Tahukah kalian bahwa kaumku itu paling gampang keGRan!

Lalu ketika kau bilang “ana ingin jaga hati ana untuk ta’aruf dengan ikhwan nanti”

Lantas, apakah dgn kau bilang begitu dan sering
smsan itu artinya tidak mengotori hatimu?

Kau memang sudah seharusnya menjaga hatimu sampai tiba waktunya nanti untuk kau berikan seutuhnya kepada ikhwan yang berhak.. tapi kan belum tentu ikhwan itu aku...

Aku tak mau menggantungkan harapanmu padaku yg belum siap menikahimu! Aku tak mau menawarkan ikatan bernama ta’aruf bila aku belum siap menikahimu, sebuah ikatan illegal yg gak cuma berumur hitungan bulan tapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian akan dilegalkan..

Engkau bertanya soal jodoh, aku jawab jodoh itu suatu kepastian!seperti halnya ajal, ia akan datang.. yg paling penting adalah bagaimana cara kita menjemputnya, apakah dgn khusnul khotimah atau dzuul khotimah, begitupula soal jodoh, apakah menjemputnya dgn cara yg haram (pacaran) atau dgn cara yg syar’i.

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju pada-Nya. Karena janji Allah itu pasti.

“Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu yang haram maka akan memperolehnya ketika sudah halal.”(Al-Hadits)

Yah! itulah yg aku pegang! Aku ingin suatu saat kau menjadi halal buatku! Maka bersabarlah!!!

Demikian indah Islam mengajar arti cinta. Cinta yang tidak diliputi keraguan, cinta yang menimbulkan rasa tenteram, cinta yang menumbuhkan kedamaian, cinta yang menyuburkan keimanan dan ketaqwaan.

Cinta yang apabila kita meneguknya akan diperolehi kenikmatan yang lebih dalam lagi.

Marilah kita bertafakur dan menyemai hati kita. Masihkah ada cinta di sana? Sudahkah kita mengemas cinta kita dengan kemasan Cinta Robbani dan memberi label halal di atasnya? Dan sudahkah kita menyingkirkan cinta syahwat yang akan menjerumuskan kita dalam petaka yang berpanjangan?

dikutip dari : tehcia.blogspot.com

Surat dari Akhwat untuk Ikhwan

Wahai ikhwan…… 
Dengarkanlah pula sejenak pesan kami barisan akhwat
untuk kalian.. 
 
Wahai ikhwan…………
Sungguh kami itu senang jika diperhatikan,
apalagi jika kalian adalah ikhwan yang dewasa,
atau ikhwan yang alim, cerdas, kharismatik...
padahal kami belum mampu berhijab secara baik,
karena itu tundukkanlah pandangan kalian dengan makna yang sebenarnya,
dan janganlah kalian ikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya.

Jangan pernah kau tatap kami penuh makna
Bahkan tak perlu kau lirikkan matamu untuk melihat kami.
Bukan, bukan karena kami terlalu indah,
tapi karena kami seorang yang masih kotor.
kami biasa memakai topeng keindahan pada wajah buruk kami,
mengenakan pakaian sutra emas yang akan bisa memalingkan diri kalian.

Wahai Akhi,
berhati-hatilah ketika kalian menyapa kami dengan chatting didunia maya,
diskusi dengan hal-hal yang tidak perlu,
katanya dakwah di dunia maya, tetapi yang diobrolkan jauh dari nilai esensi dakwah.

Wahai Akhi……
Kami juga inginnya terus dekat dengan kalian para ikhwan,
tapi maaf…bukan karena apa-apa tapi lebih karena perhatian yang kalian berikan kepada kami,
meskipun sesungguhnya kami sangat malu akan hal ini,
terkadang kami pun terlepas kata dan tingkah laku,
yang malah menjadikan kami dan kalian semakin tak mengenal batas,
karena itu pertama nasihatilah kami akan adzab Alloh dan setelahnya jangan pernah memberi dan membalas bentuk perhatian kami.

Akhi....
Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi.
Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, tapi itu fakta.
Sangat mudah membuat wanita bermimpi.

Akhi,
Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami.
Mungkin kami akan melengos kalau disapa.
Atau membuang muka kalau dipuji.
Tetapi, jujur saja, ada perasaan bahagia di hati kami.
Bukan kami suka pada antum (mungkin)..
Tapi suka karena diperhatikan “lebih”.

Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri.
Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci.
Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya.
Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan
tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.

Wahai akhi,
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri.
Menjaga amal kami tetap tertuju pada-NYA.Karena janji Alloh itu pasti.
Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.

Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu,
jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu,
jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu
jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu,
jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu

Wahai akhi,
kalian Sebagai saudara kami,
tolong, jaga kami.
Karena kami akan kuat menolak rayuan preman,
Tapi bisa jadi kami lemah dengan surat cinta kalian.
Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahi-NYA?
Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoi-NYA?

Karenanya saudaraku…
Janganlah kita berbuka sebelum waktunya
Memanen sebelum masanya
Bersabarlah, tunggulah hingga saatnya tiba

Allohu a’lam bish shawwab…

Dikutip dari : tehcia.blogspot.com