Selasa, 11 Desember 2012

SURAT IKHWAN UNTUK AKHWAT

Teruntuk para akhwat saudari ku…saya ingin bercerita 
atas nama para ikhwan...
Kalian tahu bahwa fitnah terbesar bagi kaum kami adalah kaummu, wahai kaum hawa…

Bukannya bermaksud menyalahkan kalian, namun itulah faktanya. Kadangkala kami menjadi lemah ketika berhadapan dgn mu, otot yg kuat dan badan yg tegap bisa menjadi tak berarti ketika bayang mu hadir, sangat mudah bagimu meruntuhkan iman yg selama ini kami pupuk dan kami sinari dgn cahaya tarbiyah.

Tolong berhentilah mencari perhatian kami, jika kami masih belum siap menyempurnakan agama kami. Mungkin kami akan meunduk memandang tanah ketika berpapasan dgn mu. Mungkin kami tak menyapamu! Bukan karna kami sombong! Bukan!! Tapi jujur saja, ketika antara wanita yg berjilbab dan tidak berjilbab berjalan bersama, kami lbh melirik yg berjilbab, mata ini seringkali lalai, mungkin sengaja ataupun tak sengaja..namun seketika itupun kami tundukkan pandangan dan membaca istighfar dan memohon pada Robb kami agar dijauhkan dari godaan syaiton yg terkutuk “Audzubillahi minasyaitonnirrojim” ucap kami dalam hati. Bagi kami pandangan adalah anak panah iblis, kami tak ingin anak panah itu menghujam hati dan merobohkan benteng iman kami!

Saudariku… kenapa kau pajang mukamu difacebook?itu dapat menimbulkan angan2 bagi kami! Sungguh dirimu telalu suci untuk hadir dalam lamunan kami!memang aku tak suka mengakuinya bahwa kami adalah penghayal tingkat tinggi!yah! itulah faktanya!

Ukhti… maaf yah! motor kami tak bisa kau tumpangi kalau kau belum halal bagi kami!

Diantara kami ada golongan Ali yg pandai menjga pandangan, yg ketika berjalan keluar dari rumah ia hanya melihat pada dadanya hingga kembali kerumah! Diantara kami ada golongan Yusuf As yg ketika digoda oleh sulaikha beliau berkata “Inni akhofulloh” sungguh aku takut pd Tuhanku. Tapi tidak semua kami punya iman yg sekuat itu! Jgn antunna cari perhatian dgn berkamuflase mengirim sms ajakan untuk sholat lail tapi niat kalian mencari perhatian kami! Bukankah kalian punya teman dari kaum kalian yg bisa diingatkan?? Okelah kalo niat kalian itu ikhlas, tp kenapa sms itu dilanjutkan dgn menanyakan kabar kami? tp kenapa sms itu dilanjutkan dgn member kami semangat ketika kami menghadapi Ujian?

Tahukah kalian bahwa kaumku itu paling gampang keGRan!

Lalu ketika kau bilang “ana ingin jaga hati ana untuk ta’aruf dengan ikhwan nanti”

Lantas, apakah dgn kau bilang begitu dan sering
smsan itu artinya tidak mengotori hatimu?

Kau memang sudah seharusnya menjaga hatimu sampai tiba waktunya nanti untuk kau berikan seutuhnya kepada ikhwan yang berhak.. tapi kan belum tentu ikhwan itu aku...

Aku tak mau menggantungkan harapanmu padaku yg belum siap menikahimu! Aku tak mau menawarkan ikatan bernama ta’aruf bila aku belum siap menikahimu, sebuah ikatan illegal yg gak cuma berumur hitungan bulan tapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian akan dilegalkan..

Engkau bertanya soal jodoh, aku jawab jodoh itu suatu kepastian!seperti halnya ajal, ia akan datang.. yg paling penting adalah bagaimana cara kita menjemputnya, apakah dgn khusnul khotimah atau dzuul khotimah, begitupula soal jodoh, apakah menjemputnya dgn cara yg haram (pacaran) atau dgn cara yg syar’i.

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju pada-Nya. Karena janji Allah itu pasti.

“Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu yang haram maka akan memperolehnya ketika sudah halal.”(Al-Hadits)

Yah! itulah yg aku pegang! Aku ingin suatu saat kau menjadi halal buatku! Maka bersabarlah!!!

Demikian indah Islam mengajar arti cinta. Cinta yang tidak diliputi keraguan, cinta yang menimbulkan rasa tenteram, cinta yang menumbuhkan kedamaian, cinta yang menyuburkan keimanan dan ketaqwaan.

Cinta yang apabila kita meneguknya akan diperolehi kenikmatan yang lebih dalam lagi.

Marilah kita bertafakur dan menyemai hati kita. Masihkah ada cinta di sana? Sudahkah kita mengemas cinta kita dengan kemasan Cinta Robbani dan memberi label halal di atasnya? Dan sudahkah kita menyingkirkan cinta syahwat yang akan menjerumuskan kita dalam petaka yang berpanjangan?

dikutip dari : tehcia.blogspot.com

Surat dari Akhwat untuk Ikhwan

Wahai ikhwan…… 
Dengarkanlah pula sejenak pesan kami barisan akhwat
untuk kalian.. 
 
Wahai ikhwan…………
Sungguh kami itu senang jika diperhatikan,
apalagi jika kalian adalah ikhwan yang dewasa,
atau ikhwan yang alim, cerdas, kharismatik...
padahal kami belum mampu berhijab secara baik,
karena itu tundukkanlah pandangan kalian dengan makna yang sebenarnya,
dan janganlah kalian ikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya.

Jangan pernah kau tatap kami penuh makna
Bahkan tak perlu kau lirikkan matamu untuk melihat kami.
Bukan, bukan karena kami terlalu indah,
tapi karena kami seorang yang masih kotor.
kami biasa memakai topeng keindahan pada wajah buruk kami,
mengenakan pakaian sutra emas yang akan bisa memalingkan diri kalian.

Wahai Akhi,
berhati-hatilah ketika kalian menyapa kami dengan chatting didunia maya,
diskusi dengan hal-hal yang tidak perlu,
katanya dakwah di dunia maya, tetapi yang diobrolkan jauh dari nilai esensi dakwah.

Wahai Akhi……
Kami juga inginnya terus dekat dengan kalian para ikhwan,
tapi maaf…bukan karena apa-apa tapi lebih karena perhatian yang kalian berikan kepada kami,
meskipun sesungguhnya kami sangat malu akan hal ini,
terkadang kami pun terlepas kata dan tingkah laku,
yang malah menjadikan kami dan kalian semakin tak mengenal batas,
karena itu pertama nasihatilah kami akan adzab Alloh dan setelahnya jangan pernah memberi dan membalas bentuk perhatian kami.

Akhi....
Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi.
Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, tapi itu fakta.
Sangat mudah membuat wanita bermimpi.

Akhi,
Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami.
Mungkin kami akan melengos kalau disapa.
Atau membuang muka kalau dipuji.
Tetapi, jujur saja, ada perasaan bahagia di hati kami.
Bukan kami suka pada antum (mungkin)..
Tapi suka karena diperhatikan “lebih”.

Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri.
Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci.
Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya.
Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan
tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.

Wahai akhi,
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri.
Menjaga amal kami tetap tertuju pada-NYA.Karena janji Alloh itu pasti.
Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.

Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu,
jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu,
jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu
jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu,
jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu

Wahai akhi,
kalian Sebagai saudara kami,
tolong, jaga kami.
Karena kami akan kuat menolak rayuan preman,
Tapi bisa jadi kami lemah dengan surat cinta kalian.
Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahi-NYA?
Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoi-NYA?

Karenanya saudaraku…
Janganlah kita berbuka sebelum waktunya
Memanen sebelum masanya
Bersabarlah, tunggulah hingga saatnya tiba

Allohu a’lam bish shawwab…

Dikutip dari : tehcia.blogspot.com

Sabtu, 17 November 2012

"Jika Aku Jadi Ketua KPK"


            Rasa-rasanya tiada hari tanpa pemberitaan kasus korupsi di media. Ntah itu di televisi, Koran atau radio. Miris sungguh miris. Sampek bosan mendengar istilah KORUPSI di Indonesia (Negara yang super duper sejahtera) ini. Bayangkan saja, bermiliyar-miliyar uang rakyat bahkan bertriliun raib terampok para petinggi Negara itu. Tak habis pikir, apa gajinya gak cukup apa buat memenuhi kebutuhan hidupnya?? Oh ya lupa.. namanya juga kan manusia lah yaa,, TIDAK PERNAH PUAS. Astagfirullah. Maunya nambah terus, gak mensyukuri nikmat tuhan. Ckckck
            “KPK itu apa sih?? Kelipatan Persekutuan Terkecil?? Atau apa” . Benar juga,, KPK = Kelipatan Persekutuan Terkecil. Tapi kali ini tidak membahas KPK itu. Yang dibahas kali ini adalah KPK = Komisi Pemberantasan Korupsi. KPK ini dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulagi dan memberantas korupsi di Indonesia tercinta ini. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Namanya juga MEMBERANTAS , artinya korupsi di Indonesia harus diBERANTAS. Sudah jelaskan kalau korupsi itu sangat merugikan rakyat dan Negara. Katanya ingin mensejahterakan rakyat kecil, halaahh,, bagaimana bisa terwujud kalau para petingginya korupsi. Gak bakal terwujud tuh cita-cita mensejahterakan rakyat Indonesia. Yang sejahtera Cuma, noohhh para orang-orang ber jas ellite. Gak mikir apa rakyat-rakyat pada kelaparan, bingung cari tempat untuk berteduh. Gak ngintip ke kolong-kolong jembatan, jalan sepanjang rel kereta api, dan masi banyak tempat lain yang menjadi tempat berteduh rakyat yang katanya ingin disejahterakan.

            Andai saja saya menjadi ketua KPK, yang akan saya lakukan adalah :

1.  Saya akan mensosialisasikan apa itu korupsi dan kerugiannya untuk Indonesia kepada anak usia dini, orang tua, dan terutama remaja. Agar mereka tau dampak korupsi untuk Indonesia ini. Menyarankan kepada orang tua agar senantiasa menjaga putra putrinya serta kepada pengajar kepada anak didiknya agar menerapkan sikap jujur di dalam lingkungan keluarga dan sekolah. Sikap jujur dalam keseharian inilah yang sedikit demi sedikit mengurangi bibit-bibit koruptor di Indonesia.

2. Saya akan mengusulkan kepada panitia pemerintahan yang mengurus pemilihan DPR atau pegawai negeri untuk diajak bekerjasama. STOP KECURANGAN!!! Berawal dari hal yang kecil korupsi itu timbul. Dari mulai pelajar yang mencontek, masuk dunia pendidikan dengan menyogok, masuk pegawai negeri menyogok lagi dengan ratusan juta. Mau jadi apa Indonesia ini?? Kalau hal yang benar-benar murni tersisihkan?? Bagaimana murid jadi pintar kalau pengajarnya tak bisa mengajar dikarenakan menjadi pengajar karena sebuah sogokan?? Karena hal-hal sederhana seperti itulah yang menimbulkan bibit-bibit koruptor di Indonesia ini.

3. Saya akan terus selidiki kasus demi kasus. Siapa dalang dari kasus korupsi tersebut. Akan saya telusuri sampai akar-akar terdalamnya. Tidak mau memandang itu presiden atau menteri atau bupati. Yang salah katakan salah dan yang benar katakan benar. Yang salah harus mempertanggungjawabkan semua kesalahan yang diperbuatnya. Harus segera diusut tuntas.

4. Saya akan tarik semua uang korupsi itu. Bukan hanya memenjarakan para koruptor itu, namun juga menarik semua uang korupsinya. Untuk apa? Untuk disalurkan kepada para rakyat yang membutuhkan atau untuk membayar hutang-hutang Indonesia yang semakin hari semakin menggunung. Kalau Riyan dihukum mati karena memutilasi 4 orang , kenapa koruptor yang merugikan 2ratus jutaan lebih manusia hanya dihukum sekian belas tahun?? Adilkah itu?? Banyak rakyat Indonesia yang setiap harinya meninggal karena kelaparan. Tak ada hati nuranikah para koruptor itu?? Masih pantaskah dianggap manusia jika hatinya sudah menjadi batu?? Apalagi seorang perempuan sekaligus seorang ibu yang menjadi koruptor. Hello…. Gak ada naluri keibuankah?? Tidak merasa kasihankah dengan para bayi yang bergizi buruk?? Sudah tertutup dengan rupiahkah hati nurani anda?? Sungguh miris seklai orang-orang seperti itu. Kapan Indonesia akan Berjaya Indonesia ini kalau orang-orang sepeti it uterus bertambah?

5. Korupsi dalam hal-hal sederhana seperti diatas harus mendapat hukuman yang berat. Jangan hanya besar di mulut saja, namun lakukan sebuah tindakan. Kalu tidak segera di tuntaskan, mau jadi apa Indonesia 10 tahun kedepan?? Seperti apakah wajah Indonesia ini 10 tahun kedepan? Akankah terus seperti ini? Atau jadi lebih baik? Atau malah bertambah buruk? Na’udzubillahimindzalik.

Rabu, 24 Oktober 2012

Jadi AKHWAT jangan CENGENG !!!



Jadi Akhwat jangan cengeng...
Dikasih amanah malah melarikan diri..
Diajak syuro bilang ada ijin syar’i..
Afwan ane ada agenda syar’i..
Afwan lagi nguleg sambel trasi..
Disuruh ikut aksi, malah pergi naik taksi..
Sambil lambai-lambai, bilang dadaaah…yuk mari…..
Terus dakwah gimana? Diakhiri???

Jadi Akhwat jangan cengeng...
Sekilas gayanya sih haroki berlagak Izzis..
Tapi hati kok Seismic? Sungguh ironis …Mendayu-dayu kaya’ film romantis..Kesehariannya malah jadi narsis..
Jauh dari kamera jadi dikira ge eksis..
Hati-hati kalo ditolak, bikin dramatis..

Jadi Akhwat jangan cengeng…...
Dikit-dikit SMS ikhwan dengan alasan dapet gratisan
Rencana awal cuma kasih info kajian
Lama-lama nanya kabar harian..
wah, investigasi beneran!
Bisa-bisa dikira pacaran!Sampai kepikiran dijadikan pasangan…
Ga’ usah ngaco-ngaco gitu deh kawan!

Jadi Akhwat jangan cengeng…...
Abis nonton film palestina semangat empat lima..
Eh pas disuruh jadi coach, pergi lenyap kemana??
Semangat jadi pendukung luar biasa..
Tapi nggak siap jadi yang pelakunya.. yang diartikan sama dengan nelangsa..
Yah …bikin kecewa…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Ngumpet-ngumpet berduaan..
Eh, awas lho yang ketiga setan…
Trus, dikit-dikit aleman minta dibeliin jajan..
Emang sih nggak pegangan tangan..
Cuma pandang-pandangan tapi bermesraan..
Wah, kaya’ film india aja gan!Kalo ketemu Murabbiyah atau binaan?
Mau taruh di mana tuh muka yang kemerah-merahan?
Oh malunya sama Murabbiyah atau binaan?Sama Allah?
Buang aja ke lautan..
Yang penting mah bisa sayang-sayangan…

Na’udzubillah tenan…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Sedekah dikira buang duit. .
Katanya sih biar ngirit, tapi kok shoping tiap menit??
Langsung sengit kalo dibilang pelit…

Mendingan buat dzikir komat-kamit…
Malah keluar kata-kata nyelekit…
Aduh, …bikin hati sodaranya sakit…


Jadi Akhwat jangan cengeng…
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Tapi buat berburu ikhwan yang wah gitu dah ..
Pujaan dapet, terus walimah..
Dakwah pun say goodbye dadaaah..
Dakwah yang dulu benar-benar ditinggalkah?
Dakwah kawin lari.. karena kebelet nikah..
Duh duh… amanah..amanah…
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama ikhwan yang wah..

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Buka facebook liatin foto ikhwan..
Dicari yang jenggotan..
Kalo udah dapet trus telpon-telponan..
Tebar pesona akhwat padahal tampang pas-pasan..“
Assalammu’alaykum akhi, salam ukhuwah.. udah kerja? Suka bakwan?
”Disambut baik sama akhi, mulai berpikir untuk dikasih bakwan ..
Ikhwannya meng-iya-kan..
Mau-mau aja dibeliin bakwan..
Asik, ngirit uang kost dan uang makan…

Langsung deh siapin acara buat walimahan!
Prinsipnya yang dulu dikemanakan???


Jadi Akhwat jangan cengeng…
Ilmu cuma sedikit ajah..
Udah mengatai Ustadzah..
Nyadar diri woi lu tuh cuma kelas bawah..
Baca qur’an tajwid masih salah-salah..
Lho kok udah berani nuduh ustadzah..
Semoga tuh cepet-cepet dikasih hidayah


Jadi Akhwat jangan cengeng…
Status facebook tiap menit beda..
Isinya tentang curahan hatinya..
Nunjukkin diri kalau lagi sengsara..
Minta komen buat dikuatin biar ga’ nambah nelangsa..
Duh duh.. status kok bikin putus asa..
Dikemanakan materi yang dikasih ustadzah baru saja?

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Ngeliat akhwat-akhwat yang lain deket banget sama ikhwan, jadi pengen ikutan..
Hidup jadi suram seperti di padang gersang yang penuh godaan..
Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian..
Kepala cenat-cenut pusing beneran…
Oh kasihan..
Mendingan jerawatan…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak artis metropolitan..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..Hidup jadi kelam tak berbintang bahkan diguyur hujan..
Mau jadi putih nggak kuat untuk bertahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan caci makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi artis metropolitan..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Diajakain dauroh alasannya segunung…
Kalo disuruh shopping tancap gas langsung…
Hatipun tetap cerah walaupun mendung
Maklum banyak ikhwan sliweran yang bikin berdetak cepat nih jantung..
Kalo pas tilawah malah terkatung-katung…

Duh.. bingung… bingung…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Bangga disebut akhwat..
hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering gosip ngomongin sesamalah…
Wah… wah… ghibah… ghibah…

Eh, malah timbul fitnah…
Segera ber-istighfar lah…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhinya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh..
Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah…

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Nggak punya duit
Halaqah males datang..
Nggak ada motor yaa …misi halaqah dibuang…

Murabbiyah ikhlas, hati malah senang…
Binaan juga nggak ada satupun yang mau datang..
Jenguk binaan malah pada pergi malang melintang…
Oh …kasiyan… Mau ngapain sekarang???
Oh noo


Jadi Akhwat jangan cengeng…
Jadi Akhwat jangan cengeng…
Jadi Akhwat jangan cengeng…
Jadi Akhwat jangan cengeng…
Jadi Akhwat jangan cengeng…
Astagfirullah,,,,!!
Ukhti… banyak sekali sebenarnya masalah Akhwat..
Dimanapun harokahnya.. .
Ukhti.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..
Maka akan makin banyak Akhwat lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor..
Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm… Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..
Ukhti.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya..
Akhwat-akhwat lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan.. . karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..
Ukhti.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. sebenarnya, banyak akhwat di luar sana yang alasannya lebihkuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi merekatidak beralasan dalam jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah…
Ukhti.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan.. … dakwah ini berat ukhti.. dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan.. . tak ada kata-kata ‘Jadilah..!’ maka hal itu akan terjadi.. yang ada ‘jadilah!’ lalu kau bergerak untuk menjadikannya. . maka hal itu akan terjadi.. itulah dakwah… ilmu yang kau jadikan ia menjadi
…Ukhti.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari..Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..? berkumpul dan berjuang bersama-sama. ..?Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima kasih padamu..Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..“Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku.. demi tegaknya Perintah dan laranganMu.. . Kuatkanlah ikatan kami…”“Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu.”“Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar.”“Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami denganma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu.”“Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.”Aamiin Allahumma aamiin.
sumber :http://moeryalfatih.blogspot.com/2010/04/jadi-akhwat-jangan-cengeng.html
http://tehirma.blogspot.com
http://nunur-ahkwattangguh.blogspot.com

Selasa, 16 Oktober 2012

"CANTIKNYA SEORANG WANITA"

Cantiknya seorang wanita itu sebagai GADIS..
Bukan karena merah kilauan lipstik..
Pada bibir memekar senyuman kosmetik..
Tetapi pada kepribadian terpelihara..
Kelembutan kesopanan menghiasi jiwa..

Cantiknya seorang wanita itu sebagai REMAJA..
Tidak pada kulitnya mulus menggebu .
Untuk menggoda pandangan nafsu mata..
Tetapi pada kehidupan terjaga..
Dari menjadi mangsa dunia..

Cantiknya seorang wanita itu sebagai HAWA..
Tidak karena bijak meruntuhkan iman kaum Adam..
Sehingga turunkan insan ke dunia.
Tetapi menjdi pembakar semangat pejuang agama.Menjadi penunjang perjuangan syuhada..

Cantiknya seorang wanita itu sebagai ANAK..
Tidak menjerat diri pada lembah kedurhakaan..
Mengalir mutiara di kelopak mata..
Tetapi menjadi penyelamat ibu bapak..
Pada hari kebangkitan bermula..

Cantiknya seorang wanita itu sebagai ISTERI..
Bukan hanya dalam rumahtangga..
Tetapi sentiasa bersama..
Menempuh badai disisi suami tercinta..

Cantiknya seorang wanita itu sebagai MENANTU..
Bukan karena kemewahan dimata..
Menjadi penghibur hati permata kehidupan..

Cantiknya seorang wanita itu sebagai IBU..
Bukan terletak pada kebangkitan anak..
Tetapi dibawah lembayung kejayaan..
Membuai anak dikala suami menjalin impian..

Cantiknya seorang wanita itu sebagai MERTUA..
Tidak karena berjaya menjadi permaisuri istana..
Tetapi jalinan kasih sayang..
Tulus hati membagi kasih setara pada semua..

Cantiknya seorang wanita itu sebagai NENEK..
Bukan memberi harta dunia..
Sehingga generasi lupa..
Tetapi menjadi pada pembimbing..
Menjaring teladan para anbiya pada anak bangsa..

Cantiknya seorang wanita itu sebagai WARGANEGARA..
Bukan karena menyandang puncak dunia..
Tetapi bijak menangkis rintangan..
Peka membela nasib dan harkat negara..
Menjadi tulang belakang keteguhan semua..

Cantiknya wanita itu sebagai INTELEKTUALIS..
Bukan karena menjadi sebutan..
Sehingga menjulang keegoan..
Tetapi dalam mencari ilmu..
Menyala obor mewangi setinggi profesi..

Cantiknya wanita itu sebagai MUSLIMAH..
Bukan karena keindahan paras rupa..
Sehingga menjadi fitnah..
Tetapi berpegang Akidah Solehah..
Dibalik tirai jiwa..
Menggenggam rindu kekasih pasrah di atas sajadah..
Mengharap keridhaan kehidupan dunia akherat..

Sabtu, 13 Oktober 2012

PROSES PENCIPTAAN MANUSIA YANG DI JELASKAN DALAM AL-QURAN

Kelahiran Manusia
Terdapat banyak pokok persoalan yang disebutkan dalam Al-Qur'an yang mengundang manusia untuk beriman. Kadang-kadang langit, kadang-kadang hewan, dan kadang-kadang tanaman ditunjukkan sebagai bukti bagi manusia oleh Allah. Dalam banyak ayat, orang-orang diseru untuk mengalihkan perhatian mereka ke arah proses terciptanya mereka sendiri. Mereka sering diingatkan bagaimana manusia sampai ke bumi, tahap-tahap mana yang telah kita lalui, dan apa bahan dasarnya:
"Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?" (Al Qur'an, 56:57-59)
Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad ke-7 untuk mengetahuinya. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

1. Manusia tidak diciptakan dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya
    (spermazoa).
2. Sel kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi.
3. Janin manusia melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah.
4. Manusia berkembang di tiga kawasan yang gelap di dalam rahim.
Orang-orang yang hidup pada zaman kala Al Qur'an diturunkan, pasti mengetahui bahwa bahan dasar kelahiran berhubungan dengan mani laki-laki yang terpancar selama persetubuhan seksual. Fakta bahwa bayi lahir sesudah jangka waktu sembilan bulan tentu saja merupakan peristiwa yang gamblang dan tidak memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Akan tetapi, sedikit informasi yang dikutip di atas itu berada jauh di luar pengertian orang-orang yang hidup pada masa itu. Ini baru disahihkan oleh ilmu pengetahuan abad ke-20.
Setetes Mani

“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?”
(Al Qur’an, 75:36-37)

Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam Al-Qur'an :
"Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?" (Al Qur'an, 75:36-37)
Seperti yang telah kita amati, Al-Qur'an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya, tetapi hanya bagian kecil darinya. Bahwa tekanan khusus dalam pernyataan ini mengumumkan suatu fakta yang baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern itu merupakan bukti bahwa pernyataan tersebut berasal dari Ilahi.
Pada gambar di samping, kita saksikan air mani yang dipancarkan ke rahim. Dari keseluruhan sperma berjumlah sekitar 250 juta yang dipancarkan dari tubuh pria, hanya sedikit sekali yang berhasil mencapai sel telur. Sperma yang akan membuahi sel telur hanyalah satu dari seribu sperma yang mampu bertahan hidup. Fakta bahwa manusia tidak diciptakan dengan menggunakan keseluruhan air mani, tapi hanya sebagian kecil darinya, dinyatakan dalam Al Qur'an dengan ungkapan, "setetes mani yang ditumpahkan".
Campuran Dalam Air Mani

“Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan.”
(Al Qur’an, 76:2)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia diciptakan dari “bahan campuran” ini:

“Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina.”
(Al Qur’an, 32:7-8)
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur'an, fakta ini, yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran:
"Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan." (Al Qur'an, 76:2)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia diciptakan dari "bahan campuran" ini:
"Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang hina." (Al Qur'an, 32:7-8)
Kata Arab "sulala", yang diterjemahkan sebagai "sari", berarti bagian yang mendasar atau terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti "bagian dari suatu kesatuan". Ini menunjukkan bahwa Al Qur'an merupakan firman dari Yang Berkehendak Yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang Berkehendak ini ialah Pencipta manusia. 
Jenis Kelamin Bayi

“Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.”
(Al Qur’an, 53:45-46)
Hingga baru-baru ini, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Atau setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan. Namun kita diberitahu informasi yang berbeda dalam Al Qur'an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan "dari air mani apabila dipancarkan".
Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur'an ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut "XY" pada pria, dan "XX" pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.
Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.
Tak satu pun informasi ini dapat diketahui hingga ditemukannya ilmu genetika pada abad ke-20. Bahkan di banyak masyarakat, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak wanita. Inilah mengapa kaum wanita dipersalahkan ketika mereka melahirkan bayi perempuan.
Namun, tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia, Al Qur'an telah mengungkapkan informasi yang menghapuskan keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria.
Kromosom Y membawa sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X berisi sifat-sifat kewanitaan. Di dalam sel telur ibu hanya dijumpai kromosom X, yang menentukan sifat-sifat kewanitaan. Di dalam air mani ayah, terdapat sperma-sperma yang berisi kromosom X atau kromosom Y saja. Jadi, jenis kelamin bayi bergantung pada jenis kromosom kelamin pada sperma yang membuahi sel telur, apakah X atau Y. Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut, penentu jenis kelamin bayi adalah air mani, yang berasal dari ayah. Pengetahuan tentang hal ini, yang tak mungkin dapat diketahui di masa Al Qur'an diturunkan, adalah bukti akan kenyataan bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah.
Segumpal Darah Yang Melekat di Rahim
Di sini, pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur’an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata “‘alaq” dalam Al Qur’an:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.”
(Al Qur’an, 96:1-3)
Jika kita terus mempelajari fakta-fakta yang diberitakan dalam Al Qur'an mengenai pembentukan manusia, sekali lagi kita akan menjumpai keajaiban ilmiah yang sungguh penting.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya. (Moore, Keith L., E. Marshall Johnson, T. V. N. Persaud, Gerald C. Goeringer, Abdul-Majeed A. Zindani, and Mustafa A. Ahmed, 1992, Human Development as Described in the Qur'an and Sunnah, Makkah, Commission on Scientific Signs of the Qur'an and Sunnah, s. 36)
Di sini, pada bagian ini, satu keajaiban penting dari Al Qur'an terungkap. Saat merujuk pada zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu, Allah menggunakan kata "'alaq" dalam Al Qur'an:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah." (Al Qur'an, 96:1-3)
Arti kata "'alaq" dalam bahasa Arab adalah "sesuatu yang menempel pada suatu tempat". Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.

Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa sebuah kata yang demikian tepat digunakan untuk 
zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur'an merupakan wahyu dari Allah, Tuhan Semesta Alam.
 Pada tahap awal perkembangannya, bayi dalam rahim ibu berbentuk zigot, yang menempel pada rahim agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibu. Gambar di atas adalah zigot yang terlihat seperti sekerat daging. Informasi ini, yang ditemukan oleh embriologi modern, secara ajaib telah dinyatakan dalam Al Qur'an 14 abad yang lalu dengan menggunakan kata "'alaq", yang bermakna "sesuatu yang menempel pada suatu tempat" dan digunakan untuk menjelaskan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Pembungkusan Tulang oleh Otot
Tahapan-tahapan perkembangan bayi dalam rahim ibu dipaparkan dalam Al Qur’an. Sebagaiman diuraikan dalam ayat ke-14 surat Al Mu’minuun, jaringan tulang rawan pada embrio di dalam rahim ibu mulanya mengeras dan menjadi tulang keras. Lalu tulang-tulang ini dibungkus oleh sel-sel otot. Allah menjelaskan perkembangan ini dalam ayat:
“…dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging”.
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”
Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur'an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini.
"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik" (Al Qur'an, 23:14)

Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya, sejak lama banyak orang yang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun, penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan dengan menggunakan perkembangan teknologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al Qur'an adalah benar kata demi katanya.
Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-tulang ini.

Peristiwa ini digambarkan dalam sebuah terbitan ilmiah dengan kalimat berikut:
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.)
Singkatnya, tahap-tahap pembentukan manusia sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an, benar-benar sesuai dengan penemuan embriologi modern.

Tahapan-tahapan perkembangan bayi dalam rahim ibu dipaparkan dalam Al Qur'an. Sebagaiman diuraikan dalam ayat ke-14 surat Al Mu'minuun, jaringan tulang rawan pada embrio di dalam rahim ibu mulanya mengeras dan menjadi tulang keras. Lalu tulang-tulang ini dibungkus oleh sel-sel otot. Allah menjelaskan perkembangan ini dalam ayat: "…dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging".
(Al Qur’an, 23:14)
Tiga Tahapan Bayi Dalam Rahim

“… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”
(Al Qur’an, 39:6)
Dalam al-quran surat Al-Fath ayat 11
yang artinya:  Dan Allah menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari air mani, Kemudian dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.
Penjelasan: Bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia itu dari tanah dan keturunannya diciptakan dari airmani atau sel sperma dan ovum yang bertemu untuk membentuk zygote, kemudian menjadi embrio dan akhirnya menjadi janin dan lahirlah manusia-manusia baru yang akan menjadi khalifah di bumi ini.
Sedang dalam surat Al-Mukmin ayat 67-68
Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.
"... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Al Qur'an, 39:6)
Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
"Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran." (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:

- Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
- Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.
- Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah.
 Dalam ayat ke-6 surat Az Zumar,
disebutkan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu dalam tiga kegelapan. Embriologi modern telah mengungkap bahwa perkembangan ebriologi bayi terjadi pada tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu.

Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, Maka apabila dia menetapkan sesuatu urusan, dia Hanya bekata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah ia.
Penjelasan: Bahwa Allah SWT menciptakan manusia dari air manimenjadikannya janin kemudian berkembang menjadi dewasa. Dan ada suatu saat dimana manusia akan mati . Dan semua itu sangat mudah bagi Allah SWT untuk melakukan yang demikian.

Senin, 08 Oktober 2012

ARITHMETIC


Arithmetic
Arithmetic (from the Greek word αριθμός = number) or used to be called Compute Science is the oldest branch (or predecessor) of mathematics which studies the basic operations of numbers. By a layman, the word "arithmetic" is often considered a synonym of the Theory of Numbers, but this field is the field of Advanced Arithmetic with different levels of Basic Arithmetic. Arithmetic is the oldest and most elementary branch of mathematics, used by almost everyone, for tasks ranging from simple day-to-day counting to advanced science and business calculations. It involves the study of quantity, especially as the result of combining numbers.
The prehistory of arithmetic is limited to a small number of artifacts which may indicate conception of addition and subtraction, the best-known being the Ishango bone from central Africa, dating from somewhere between 20,000 and 18,000 BC although its interpretation is disputed. The earliest written records indicate the Egyptians and Babylonians used all the elementary arithmetic operations as early as 2000 BC. These artifacts do not always reveal the specific process used for solving problems, but the characteristics of the particular numeral system strongly influence the complexity of the methods.
The continuous historical development of modern arithmetic starts with the Hellenistic civilization of ancient Greece, although it originated much later than the Babylonian and Egyptian examples. Prior to the works of Euclid around 300 BC, Greek studies in mathematics overlapped with philosophical and mystical beliefs. For example, Nicomachus summarized the viewpoint of the earlier Pythagorean approach to numbers and their relationships to each other in his Introduction to Arithmetic.
Greek numerals, derived from the hieratic Egyptian system, also lacked positional notation, and therefore imposed the same complexity on the basic operations of arithmetic. For example, the ancient mathematician Archimedes devoted his entire work The Sand Reckoner merely to devising a notation for a certain large integer.
The gradual development of Hindu-Arabic numerals independently devised the place-value concept and positional notation, which combined the simpler methods for computations with a decimal base and the use of a digit representing zero. This allowed the system to consistently represent both large and small integers. This approach eventually replaced all other systems. In the early 6th century AD, the Indian mathematician Aryabhata incorporated an existing version of this system in his work, and experimented with different notations. In the 7th century, Brahmagupta established the use of zero as a separate number and determined the results for multiplication, division, addition and subtraction of zero and all other numbers, except for the result of division by zero. His contemporary, the Syria bishop Severus Sebokht described the excellence of this system as "...valuable methods of calculation which surpass description". The Arabs also learned this new method and called it hesab.
Although the Codex Vigilanus described an early form of Arabic numerals (omitting zero) by 976 AD, Fibonacci was primarily responsible for spreading their use throughout Europe after the publication of his book Liber Abaci in 1202. He considered the significance of this "new" representation of numbers, which he styled the "Method of the Indians" (Latin Modus Indorum), so fundamental that all related mathematical foundations, including the results of Pythagoras and the algorism describing the methods for performing actual calculations, were "almost a mistake" in comparison.
In the Middle Ages, arithmetic was one of the seven liberal arts taught in universities. The flourishing of algebra in the medieval Islamic world and in Renaissance Europe was an outgrowth of the enormous simplification of computation through decimal notation. Various types of tools exist to assist in numeric calculations. Examples include slide rules (for multiplication, division, and trigonometry) and nomographs in addition to the electrical calculator.
Arithmetic also the basic arithmetic that is part of mathematics. Basic arithmetic operations are addition, subtraction, multiplication and division. Addition is the basic operation of arithmetic in its simplest form addition combines two numbers, the addends or terms into a single number the sum of the numbers. The addition of more than two numbers can be viewed as repeated addition operation, the procedure is known as the sum total (summation), which also includes the addition of line numbers infinitely large (infinite). Subtraction is the opposite of addition. Subtraction finds the difference between two numbers, the minuend minus the subtrahend. If the minuend is larger than the subtrahend the difference is positive, if the minuend is smaller than the subtrahend the difference is negative, if they are equal the difference is zero, subtraction is neither commutative nor associative. Multiplication is the second basic operation of arithmetic. Multiplication also combines two numbers into a single number, the product. The two original numbers are called the multiplier and the multiplicand, sometimes both simply called factors. Division is essentially the opposite of multiplication. Division finds the quotient of two numbers, the dividend divided by the divisor. Any dividend divided by zero is undefined. if the results for more than one, the mean value of A is greater than the value of B, hem Results For equal to one, then the mean value of A is equal to the value of B, and her last when results are less than one then the value of A is less than a B. actually the calculation of the arithmetic operation performed by a sequence that determines which arithmetic operations performed first.
The term arithmetic also refers to number theory. This includes the properties of integers related to primality, divisibility, and the solution of equations in integers, as well as modern research that is an outgrowth of this study. It is in this context that one runs across the fundamental theorem of arithmetic and arithmetic functions. A Course in Arithmetic by Jean-Pierre Serre reflects this usage, as do such phrases as first order arithmetic or arithmetical algebraic geometry. Number theory is also referred to as the higher arithmetic, as in the title of Harold Davenport's book on the subject. Arithmetic natural numbers, integers, rational numbers and real numbers are generally learned by school children, who study the manual arithmetic algorithms. However, many people prefer to use tools such as calculators, computers, or abacus to perform arithmetic calculations.
Social Learning Arithmetic (Mathematics), Social Arithmetic subchapter of discussing mathematics and loss for a business or the operators in mathematics, such as Addition, subtraction multiplication, and on Social Learning Arithmetic are studied purchase price, sales price, profit and loss.
In the daily life we ​​often come across or conducting sale and purchase or trade. In trading there is a seller and buyer. If we want to get the things we want then we have to do an exchange to get it. For example the seller deliver the goods to the buyer as a buyer instead give money in lieu of goods to the seller. A merchant bought goods from factories to be sold on the market. Prices of goods from the factory is called capital or the purchase price while the price of the sale of goods is called the sales price. In the frequent trading of traders has two possible profit and loss.
Sellers are considered lucky if  the sale price is greater than the purchase price of premises formulation:
            Lucky = selling price - purchase price
sellers are considered loss if the sale price is lower than the purchase price with the formulation:
Loss = purchase price - selling price
it has been argued that the large gains or losses can be calculated if the sale price and purchase price are known, large gains are formulated:
Profit = selling price - buying price
then the two formulas can be derived as follows:
1. The selling price of the purchase price = Lucky
2. The purchase price = selling price - the price of profit
large losses are formulated:
Loss = purchase price - selling price
then the formula can be derived:
1. The purchase price = selling price + Loss
2. The Selling price   = purchase price Loss
From the description above we can see that arithmetic is very usefully for most people activity in the daily life.
Through the study of mental arithmetic (a term in which arithmetic operations performed using the mind without using any tools) will give many benefits to the child including, improving numeric skills more quickly above the average child, ability to count more quickly and precisely, balancing the left and right brain usage and optimize it to achieve the level of analytical thinking and logical thinking is right, trained the powering think and concentration, helping the child to mastering other subjects, develop the imagination so that developing children's creativity, familiarize yourself with the numbers, and make the child no longer allergic to the exact sciences lessons.