Senin, 08 Oktober 2012

ESAI



“ Optimalisasi Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Pendidikan “

Pendidikan di Indonesia sampai sekarang ini masih jauh tertinggal oleh negara-negara lain. Padahal di Indonesia sistem pendidikannya sudah cukup bagus. Namun, mungkin harus lebih digalakkan lagi, sehingga kualitasnya emakin meningkat. Termasuk meningkatkan kualitas pendidikan guru pengajar yang sudah mulai kurang diperhatikan, terutama di wilayah-wilayah daerah.
Kurang optimalnya pelaksanaan sistem pendidikan (yg sebenarnya sudah cukup baik) di Indonesia disebabkan sulitnya menyediakan guru-guru berkompetensi untuk mengajar di daerah-daerah. Sebenarnya kurikulum Indonesia tidak kalah dari kurikulum di negara maju, tetapi pelaksanaannya yang masih jauh dari optimal. Kurang sadarnya masyarakat mengenai betapa pentingnya pendidik dalam membentuk generasi mendatang sehingga profesi ini tidak begitu dihargai. Sistem pendidikan yang sering berganti-ganti, bukanlah masalah utama, yang menjadi masalah utama adalah pelaksanaan di lapangan kurang optimal. Terbatasnya fasilitas untuk pembelajaran baik bagi pengajar dan yang belajar. Hal ini terkait terbatasnya dana pendidikan yang disediakan pemerintah. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan depdiknas untuk meningkatkan kompetensi guru, tetapi tindak lanjut yang tidak membuahkan hasil dari kegiatan semacam penataran, sosialisasi. Jadi terkesan yang penting kegiatan itu terlaksana selanjutnya, tanpa memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh.
Jika kondisi semacam itu tidak diubah untuk dibenahi, kecil harapan pendidikan di Indonesia bisa lebih maju/baik. Selama ini kesan kuat bahwa pendidikan yg berkualitas mesti bermodal/berbiaya besar, tapi oleh pemerintah itu tidak ditanggapi. Kita lihat saja anggaran pendidikan dalam APBN itu. Padahal semua tahu bahwa pendidikan akan membaik jika gurunya berkompetensi dan cukup dana untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Adanya biaya pendidikan yang mahal, menyulitkan sebagian masyarakat Indonesia yang kurang mampu. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya anak-anak Indonesia yang terancam putus sekolah. Oleh karena itu, sangatlah di perlukan peningkatan dana pendidikan di Indonesia agar dapat membantu masyarakat Indonesia.
Dilain pihak, tindakan kolusi dan nepotisme yang membuat bangsa ini morat-marit dengan segala permasalahanya dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, hal tersebut banyak dilakukan oleh orang orang yang mempunyai latar belakang pendidikan. Bahkan para calon pegawai negeri sendiri. Dan parahnya, era reformasi bukannya berkurang tapi malah tambah jadi. Sehingga kapan krisis multidimensi ini akan berakhir belum ada tanda-tandanya.
Hal-hal diatas merupakan beberapa indikator yang menunjukan betapa sistem pendidikan nasional kita saat ini tengah didera oleh berbagai problematika, yang pada akhirnya penyelenggaraan pendidikan tidak dapat memberikan penyelesaian terhadap permasalahan pembentukan karakter insan yang berakhlak mulia, pembentukan keterampilan hidup, penguasaan pendidikan untuk peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat, serta memecahkan berbagai problematika kehidupan lainnya. Padahal diantara tujuan semula pendidikan adalah untuk itu semua.

MACAM MACAM MAJAS BESERTA CONTOHNYA


     Majas : Gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.

MAJAS PERBANDINGAN

1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh : Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
2. Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh : Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
3. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.
Contoh : Kasih saying Ibu itu hangat layaknya sinar mentari pagi.
4. Sinestesia: Metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lain.
Contoh : Aku menyukai padang rumpun karena suaranya tenang sekali.
5. Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek
COntoh : Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.
6. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Contoh : Si gemuk tu makan saja daritadi.
7. Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh : Pelaku tabrak lari itu menaiki Kijang kapsul hitam.
8. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Contoh : Kucing mina sangat manis menawan, karena itu Mina sangat menyukainya.
9. Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
Contoh : Dimana saya dapat menemukan kamar kecilnya?
10. Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Contoh : perilakunya seperti ular yang menggeliat.
11. Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Contoh : Kita bermain ke rumah Lina
12. Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
13. Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
Contoh : Indonesia bertanding Volly melawan Thailand.
(menyebutkan seakan-akan seluruh bangsa Indonesia bermain
padahal hanya 6 orang yg bermain)
Dalam mengahafal sinekdoce yang terbagi pars pro toto dan tontem pro parte sering terbalik agar tidak terbalik gunakan trik :
Pars = sebagian artinya sebagian untuk seluruh.

MAJAS PERTENTANGAN

1. Oksimoron
Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis
2. Paradoks
Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
Contoh : Gajinya besar tapi hidupnya melarat.
3. Antitesis
Majas yang menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
Contoh : Hitam dan putih adalah warna kesukaanku.

MAJAS SINDIRAN

1. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
Contoh : Masa menulis saja tidak bisa, bodoh sekali kamu!

MAJAS PENEGASAN

1. Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
2. Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
3. Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
4. Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
5. Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
6. Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
7. Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
8. Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
9. Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
10. Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
11. Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya
12. Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
13. Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
14. Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
15. Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
16. Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
17. Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
18. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
19. Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
Contoh ; Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
20. Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
21. Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
22. Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
23. Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
24. Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
25. Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.

“ TAMBAHAN ! ! ! ! “

1) Majas Metafora : Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam
2) Majas Alegori : Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
3) Majas Personifikasi : Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk
4) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) : Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk
5) Majas Antitesis : Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba
6) Majas Hiperbola : Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan
7) Majas Ironi : Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca
8) Majas Litotes : Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )
9) Majas Sinisme : Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal
10) Majas Oksimoron : Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis
11) Majas Metonimia : Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang
12) Majas Alusio : Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945
13) Majas Eufemisme : Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan
14) Majas Elipsis : Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )
15) Majas Inversi : Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia
16) Majas Pleonasme : Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan
17) Majas Antiklimaks : Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa
18) Majas Klimaks : Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek
19) Majas Retoris : Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
20) Majas Aliterasi : Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?
21) Majas Antanaklasis : Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
22) Majas Repetisi : Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku
23) Majas Paralelisme : Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu
24) Majas Kiasmus : Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya
25) Majas Simbolik : Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat
26) Majas Antonomasia : Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si
jangkung, Si kribo
27) Majas Tautologi : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya.

NOTULA RAPAT


Kelompok :  Dahlia Kurniawati Utami    (05)            Wasilatul Khoiroh             (37)
                     Nazilah                                 (23)            Tri Oktavia Karuniawati  (33)

SMA NEGERI 1 PAMEKASAN
Jalan Pramuka No. 2 Pamekasan
Notula Rapat
Rencana Sosialisasi Seks Bebas

A. Waktu
Hari, tanggal            : Rabu, 03 Maret 2010
Tempat         : Aula SMA Negeri 1 Pamekasan

B. Pelaksanaan
Susunan acara          : 1. Pembukaan
                                      2. Pengarahan
                                      3. Pembentukan Panitia
                                      4. Lain-lain
                                      5. Penutup

Peserta rapat             : 1. Pembina OSIS SMA Negeri 1 Pamekasan
                                      2. Anggota OSIS
                                      3. Anggota Badan Kesehatan Pamekasan
           
D. Hasil rapat
1)      Rapat dibuka oleh Pembina OSIS SMA Negeri 1 Pamekasan
2)      Pengarahan disampaikan oleh anggota Badan Kesehatan Pamekasan tentang Sosialisasi Seks Bebas dimana anggota Badan Kesehatan Pamekasan memberi  penjelasan singkat mengenai dampak dari seks bebas.
3)      Susunan Kepanitiaan
            Ketua panitia               : Siti Nurjanah
            Wakil Ketua panitia    : Sri Widiastutik
            Sekretaris 1                 : Wasilatul Khoiroh
            Sekretaris 2                 : Tri Oktavia Karuniawati
            Bendahara 1                : Nazilah
            Bendahara 2                : Dahlia Kurniawati Utami
            Seksi-seksi
            Seksi Perlengkapan     : Saminu
            Seksi Publikasi            : Rustanto
            Seksi Konsumsi           : Septina Ramayanti
            Seksi Keamanan          : Arma Argianata
4)      Lain-lain
         - Siti Nurjanah mengusulkan agar kegiatan Sosialisasi Seks Bebas diadakan secara rutin disetiap sekolah yang ada di Pamekasan.
      - Jadwal kegiatan        :
      a. Persiapan acara tanggal 10 Maret 2010
               b. Pelaksanaan  acara tanggal 11 Maret 2010
5)      Penutup
      Rapat ditutup oleh Ketua OSIS SMA Negeri 1 Pamekasan pada pukul 09.30 WIB

                                                                                               

                                                                                                Pamekasan 03 Maret 2010
                                                                                                            Notulis


                                                                                                       Ulung Pratiwi    
                        


HOME WORK THE SOLUTION OF GOOD HABIT IN STUDYING


Thesis
Homework is task that is given to the student which is done in their home, this is a follow-up from lesson in the class, to look if the children had finished their by them selves. This task as responsibilities education, the children must understand that study no just in the class but it can be done everywhere, include in the home.  it’s no doubt that homework will make the student his a good habit in studying. (EVALUATIVE)
Argument 1
Firstly, if the teacher gives them a homework it will help them to built their belief in feeling they can develop responsibility and finish it, it’s good to form leadership qualities. With their leadership qualities they will understand that homework is enjoyable to exploration about concept which was studied in their environment and they will understand their environment with develop a socialization and conduction with people around them. Homework is applicative too, it can help the student to get the benefit of their lesson, so they can help other people in their environment with their education.
Argument 2
Secondly, homework can be home link, because homework is a bridge which connects between school and home. With homework their parents can knows what their children lesson and how far their children capable to understanding it. The parents care will motivate their children to do their task finely, and this is depend of children’s age, if the children still in alimentary school maybe their parents must accompany them to help them understand their lesson. But if the children is teenager it will be better if they do their task with them selves. Their parents just check the result. When the parents think that homework is important the children will do it finely.
Argument 3
Moreover, an appropriate homework if it’s done finely it can help children transform a good habit in studying, it will motivate the way to love their lesson which develop in long life
Recommendation
In conclusion, although homework even be a conflict in some parents in one side there are parents that given an appreciate to their children task, in other side there are parents that dislike if their children be busy with homework which difficult, but by the benefit of homework we must belief that it’s to increase student ability. So,  the student must do an effort to do their homework as good as possible, their parents and the teacher must give the best support ( EMOTIVE) to their effort. In order to transform a good habit in studying to the new generation. 









THE BENEFIT OF WARM WATER


Thesis
In our body, water is very important in order to blood pressure protected and heart pump is a good. Water want to take away rest produces from body too. Water in the world much kind. Anything is warm water. Multitude people, they don’t know the benefit of warm water. Whereas, warm water very much of benefit. According to histology, warm water has physiology crash for body. First, to crash for blood vessels .The warm of water make blood – circulation can be fluent. Second, factor burden in water can be strengthen muscles and ligament to influence body hinges. Below is I want to discuss the benefit of warm water. The benefit of warm water is:
                                                          Argument 1 
To reveal in water principles the same with normal reveal like usually reveal on the bed. Different only use media. Plastic pool contain of warm water used to soak in the water her mother. To reveal in this water take away so that escaped from sick of childbirth.
 The decrease sick of child birth because any relaxation muscles body , when the mother to soak in the warm water. Vagina – edge more than elastic and relax. Therefore torn / cutting vagina – edge can be escaped. When relax, the body produces endorphin can be escaped from sick of childbirth. Sick of childbirth the decrease 40 – 70 %.
            Besides it, baby of reveal way process in the water have layer stress and trauma very little. This is maybe because while mother to soak in warm water, the pelvis muscles better than relax, to the way reveal can be wide. Baby’s head can be out than easy. Trauma or injury head minimal maybe baby’s have IQ highest better than baby’s decrease usually besides it. Temperature water pool twin same / equals temperature amniotic liquor in uterus ( mother’s lap ) make baby’s not stress. 
Argument 2
Take a bath health believe can be body immune for woman. If often cleaning body with water, if used by warm water with temperature celcius on 20˚ C. Body woman escaped from kinds skin – disease. Except that , kinds of toxin. In from body went out way pore – pore want to grow up, with poison in body  can be out free.
Argument 3
Warm water is a tools therapy can be cure stroke. Effect Hidrostatik, Hidrodinamic, and it warm make body can be Gymnastics free, can be fluent blood – vessels and give rest calm. Prominent foundation used warm water to therapy is effect Hidrostatik and Hidrodinamic. According to histology, warm water has physiology crash for body. First, to crash for blood vessels .The warm of water make blood – circulation can be fluent. Second, factor burden in water can be strengthen muscles and ligament to influence body hinges.
Argument 4
The warm water too believe to let disappear comedo in face. When our face hit warm water steam for some minute, the hot water steam went working open pore – pore our face.
Argument 5
The warm water too good to used when shampoo. Before shampoo, we must wet hair with warm water to prepared to shampoo. After use nutritive shampoo , rinse hair with clean with warm water. Can too help to fast disappear foams nutritive shampoo from hair.
Conclusion
            That is the benefit of warm water. So, use warm water to take care body, healthy hair, face cleaned, body healthy, take a bath, etc. because the warm water much give benefit for us.

SEA PLUCK THEIR CELEBRATE MUNCAR FISHER


Sea pluck is Javanese custom of sacral month Muharram of Syuro , in Muncar this ritual blossoming after Madura member obstacle famous not suprising , if sea pluck always full of ornamen Maduranese . All of one , uniform sakera , black shirt and bring sickle , The symbol of Maduranese state audacious . Sakera uniform specialy for ceremony and wear clothing only one . Sakera guard franchise big body himself . Usually they performance disastrous and sascred . With thick moustache and big bracelet . Sakera must performance funny too . The sakera scurity too ritual . they always on foot in front of guard dish food from located ceremony to center sea . They string person / member want to fight for climb proa / ship . Sakera same pelacang in Bali . Oldest tradition wearing sakera shirt black , wear t-shirt red and white . And beskap / udeng batik red coloured .
            For Muncar fisher , sea pluck is big celebrated didn’t neglect the tradition . The day franchise is full moon , 15 th of java. Previx of ritual make dish food of oldest tradition fisher . They are from Madura member on hundred years in pier Muncar . At the small proa make it beautiful same fisher ship usually used to fishing on ocean . the proa content kind often from eart produce and food it cooked of oldest tradition family . Kind of food snack , cone of boiled rice and some fruits , neat order in small proa  . Dishfood finished is a gitek .

            On day appointment , hundred fisher come in oldest tradition home since morning . They wearing shirt Maduranese and than bring sickle , to paya visit day dishfood brandy used dogcart to bewitch beach . Along convoy , two dancer Gandrung by side . The fisher a dancering with their sickle on nead . In front of their a hundred of member’s get up along way to see dishfood. A person to tread on behind to bewitch beach . The convoy finished in fish sale place .

            Dishfood arrive approval six Gandrung dancer . After pray , dishfood convoyed to proa . Member fight to can climb proa bring dishfood . But guard to confine passenger to go centre . Before goon , headmaster districk they must apply fish hook gold in tongue a head goat . This is symbol reguest fisher so that give much fish .

            They convoy finished in a located silent water , near Sembulungan peninsula . In this districk stiffly to call Plawangan . The all proa stop merely A headmaster from oldest tradition , fisher dishfood slow to get out of proa . After was dishfood to immerse ocean centre . From Plawangan , the convoy proa go to Sembulungan . In this place , the fisher give more dishfood to immerse . Finish give dishfood , celebrate fisher go on in Sembulungan beach . In white sand beach , all fisher , their was pray in Gandrung grave .

            In the place all fisher give dishfood too . The ritual finished religious together . And than their can see Gandrung dancer to com

Kamis, 29 Desember 2011

Cinta_Islami

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Hamka

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Hamka

Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.

Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)

Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.

Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)

Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.

Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.

Ali bin Abi Thalib

Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.

A’idh Al-Qorni