Senin, 08 Oktober 2012

ESAI



“ Optimalisasi Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Pendidikan “

Pendidikan di Indonesia sampai sekarang ini masih jauh tertinggal oleh negara-negara lain. Padahal di Indonesia sistem pendidikannya sudah cukup bagus. Namun, mungkin harus lebih digalakkan lagi, sehingga kualitasnya emakin meningkat. Termasuk meningkatkan kualitas pendidikan guru pengajar yang sudah mulai kurang diperhatikan, terutama di wilayah-wilayah daerah.
Kurang optimalnya pelaksanaan sistem pendidikan (yg sebenarnya sudah cukup baik) di Indonesia disebabkan sulitnya menyediakan guru-guru berkompetensi untuk mengajar di daerah-daerah. Sebenarnya kurikulum Indonesia tidak kalah dari kurikulum di negara maju, tetapi pelaksanaannya yang masih jauh dari optimal. Kurang sadarnya masyarakat mengenai betapa pentingnya pendidik dalam membentuk generasi mendatang sehingga profesi ini tidak begitu dihargai. Sistem pendidikan yang sering berganti-ganti, bukanlah masalah utama, yang menjadi masalah utama adalah pelaksanaan di lapangan kurang optimal. Terbatasnya fasilitas untuk pembelajaran baik bagi pengajar dan yang belajar. Hal ini terkait terbatasnya dana pendidikan yang disediakan pemerintah. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan depdiknas untuk meningkatkan kompetensi guru, tetapi tindak lanjut yang tidak membuahkan hasil dari kegiatan semacam penataran, sosialisasi. Jadi terkesan yang penting kegiatan itu terlaksana selanjutnya, tanpa memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh.
Jika kondisi semacam itu tidak diubah untuk dibenahi, kecil harapan pendidikan di Indonesia bisa lebih maju/baik. Selama ini kesan kuat bahwa pendidikan yg berkualitas mesti bermodal/berbiaya besar, tapi oleh pemerintah itu tidak ditanggapi. Kita lihat saja anggaran pendidikan dalam APBN itu. Padahal semua tahu bahwa pendidikan akan membaik jika gurunya berkompetensi dan cukup dana untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Adanya biaya pendidikan yang mahal, menyulitkan sebagian masyarakat Indonesia yang kurang mampu. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya anak-anak Indonesia yang terancam putus sekolah. Oleh karena itu, sangatlah di perlukan peningkatan dana pendidikan di Indonesia agar dapat membantu masyarakat Indonesia.
Dilain pihak, tindakan kolusi dan nepotisme yang membuat bangsa ini morat-marit dengan segala permasalahanya dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, hal tersebut banyak dilakukan oleh orang orang yang mempunyai latar belakang pendidikan. Bahkan para calon pegawai negeri sendiri. Dan parahnya, era reformasi bukannya berkurang tapi malah tambah jadi. Sehingga kapan krisis multidimensi ini akan berakhir belum ada tanda-tandanya.
Hal-hal diatas merupakan beberapa indikator yang menunjukan betapa sistem pendidikan nasional kita saat ini tengah didera oleh berbagai problematika, yang pada akhirnya penyelenggaraan pendidikan tidak dapat memberikan penyelesaian terhadap permasalahan pembentukan karakter insan yang berakhlak mulia, pembentukan keterampilan hidup, penguasaan pendidikan untuk peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat, serta memecahkan berbagai problematika kehidupan lainnya. Padahal diantara tujuan semula pendidikan adalah untuk itu semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar