Senin, 08 Oktober 2012

ARTIKEL

Transportasi di Madura
Pasca Dibangunnya Jembatan Suramadu 
Dilihat dari Aspek Ekonomi 
dan 
Polemiknya di Masyarakat

Disusun Oleh :
Ø Arma Argianata             ( 02 )
Ø Dahlia Kurniawati U       ( 05 )
Ø Nazilah                          ( 22 )
Ø Tri Oktavia          K        ( 32 )
Ø Wasilatul Khoiroh           ( 36 )

SMA Negeri 1 Pamekasan
2010 / 2011

PEMBAHASAN


A. Adanya Jembatan Suramadu

Setelah rampungnya jembatan suramadu di Madura yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Madura, maka diharapkan berbagai permasalahan ekonomis warga khususnya petani tembakau dapat teratasi. Jembatan Suramadu yang dibangun Sejak tahun 1990 dan selesai tahun 2009 menjadi tonggak sejarah baru khususnya bagi petani tembakau Madura karena beberapa hal yaitu:
Jembatan Suramadu merupakan bagian dari Pembangunan kawasan industri dan perumahan serta sektor lainnya dalam wilayah-wilayah di kedua sisi ujung jembatan.
Jembatan Suramadu merupakan penghubung jalar distribusi perekonomian yang potensial bagi warga Madura.
Jembatan Suramadu menghubungkan Gerbang kertosusilo yang merupakan pusat industri, pemerintahan, perdagangan, maritim dan pendidikan.
Jembatan Suramadu akan meningkatkan perkembangan wilayah khususnya perkembangan pembangunan di pulau Madura.

1) Lokasi Pembangunan Jembatan Suramadu
Jarak terdekat tidak selalu menjadi titik terbaik. Dengan pertimbangan lalu-lintas, kondisi geologi, biaya, dan lingkungan sekitar, dipilih titik Kenjeran-Labang Pertumbuhan ekonomi menjadi kunci penting dalam perkembangan sebuah wilayah. Propinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk mencapai 33 juta jiwa, menjadi salah satu propinsi dengan kerapatan penduduk yang padat. Sebagai pintu gerbang Indonesia Timur, Jawa Timur juga memegang kunci penting laju industri dan perdagangan, maka tak dapat ditolak jika jalur transportasi menjadi bagian penting laju roda industri. Sementara di sisi lain, Pulau Madura yang menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur, mengalami kondisi yang kurang menguntungkan. Laju pertumbuhan ekonomi lambat dan income perkapita tertinggal. Pergerakan jalur transportasi yang terhambat membuat pembangunan jembatan Suramadu dinilai penting sebagai pembuka awal. Dengan Jembatan Suramadu , yang akan menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura melalui jalan darat, diharapkan ketimpangan sosial dapat segera direduksi. Arus transportasi yang cepat dan efektif akan membuat perkembangan Madura segera melejit, bersaing dengan daerah-daerah lain. Tata wilayah dan tata guna lahan juga akan terbentuk secara proporsional.

2) Terpilihnya Titik-titik Alternatif ke-3
Kita mungkin sering mendengar, mengapa Jembatan Suramadu dibangun di daerah Kenjeran Surabaya? Bukan di Perak, Sukolilo, atau Gresik? Dari hasil studi dan kajian yang dilakukan oleh BPPT pada saat studi awal, terdapat 4 pilihan lokasi Jembatan Suramadu, yaitu Dan akhirnya yang terpilih adalah alternatif 3, Kenjeran – Labang. Pertimbangannya antara lain: Lintasan kapal relatif kecil, lebih kecil dari 2000 GRT (Gross Registered Tonnase). Tidak mengganggu kebutuhan manuver kapal serta jauh dari lintasan feri. Kedalaman laut rata-rata 17 meter dan kondisi geologi memungkinkan biaya konstruksi yang lebih rendah.
Kedua ujung jembatan merupakan daerah yang relatif datar dan terbuka, tidak banyak perumahan, dan dapat terhubung langsung dengan rencana jaringan jalan tol. Hasil studi amdal menunjukkan bahwa dampak yang ditimbulkan masih dapat dikendalikan dengan mengikuti rekomendasi RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) dan RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan). Di sisi Surabaya, ujung Jembatan Suramadu berlokasi di Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran dan pada sisi Madura terletak di desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, kabupaten Bangkalan. Di sisi Surabaya, ujung jembatan terletak pada daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-3 meter di atas permukaan laut dan kemiringan 0-2%, dan kondisi lahan pasang surut.
Di sisi Madura, ujung jembatan berada pada daerah perbukitan dengan dengan ketinggian 2-17 meter di atas permukaan laut yang merupakan perbukitan dengan kemiringan 2-15%. Titik awal centerline jembatan di sisi Surabaya terletak pada koordinat 7° 12′ 28,72″ LS dan 112° 46′ 40,47″ BT dan titik awal di sisi Madura terletak pada koordinat 7° 09′ 31,82″ LS dan 112º 46’52,10″ BT. Azimuth Jembatan sebesar 3° 46′ 23″.

3) Kondisi Penyeberangan yang Padat
Satu-satunya akses dari Surabaya ke Pulau Madura dan sebaliknya adalah menggunakan penyeberangan kapal feri Perak-Kamal. Kondisinya saat ini sudah sangat padat. Jumlah armada kapal feri yang digunakan sebanyak 18 buah, yang rata-rata usianya juga sudah uzur. Feri-feri tersebut dikelola enam perusahaan, melalui tiga dermaga di masing-masing pelabuhan. Dengan jumlah feri dan penyeberang yang tak berimbang, menyebabkan waktu tunggu panjang. Dari survei yang dilakukan didapat volume lalu lintas feri per arah per hari di tahun 2002 adalah 315 buah kendaraan ringan, 1036 buah truk Kecil, 324 buah truk besar, 260 buah Bus dan 8128 buah sepeda motor.
Kapasitas feri yang tersedia tersebut sudah jenuh yang diindikasikan dengan waktu tunggu rata-rata kendaraan yang terjadi di pelabuhan Ujung maupun Kamal adalah 30 menit. Kecuali untuk jenis sepeda motor yang lebih leluasa menembus antrean. Sedangkan waktu yang digunakan untuk menaikkan penumpang dari pelabuhan ke atas feri selama 15 menit. Waktu tempuh yang diperlukan untuk penyeberangan 30 menit, dan waktu untuk menurunkan.penumpang 15 menit. Total waktu dibutuhkan sekitar 60 menit atau satu jam. Waktu ini akan semakin panjang ketika akhir pekan atau musim liburan. Menjelang Lebaran dan Hari Besar Islam malah sering tak terkendali. Budaya “toron” (pulang kampung) bagi masyarakat Madura seakan menu wajib bagi mereka. Akibatnya, peningkatan mobilitas manusia dan barang tak dapat terhindarkan. Di lain segi kapasitas feri tidak bisa ditambah karena dapat mengganggu alur pelayaran yang ada. Keberadaan Jembatan Madura diperkirakan dapat mengurangi waktu tempuh sebesar 60 menit untuk kendaraan yang berasal dan menuju Kec. Kamal, Socah, dan Bangkalan, 110 menit untuk kendaraan yang tidak berasal dan menuju Kec. Kamal, Socah, dan Bangkalan.  Pembangunan Jembatan Suramadu tidak hanya sekedar membangun jembatannya saja tetapi yang lebih penting adalah meningkatkan perekonomian Madura yang tertinggal dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur. Pembangunan Jembatan Suramadu tidak hanya sekedar membangun jembatannya saja tetapi yang lebih penting adalah meningkatkan perekonomian Madura yang tertinggal dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur.

4) Manfaat Jembatan Suramadu
Dalam review studi kelayakan Jembatan Surabaya-Madura tahun 2002, disebutkan ada beberapa pertimbangan mengenai dampak dan manfaat dari keberadaan Jembatan Suramadu. Di antaranya adalah:
Manfaat Langsung (Primary Benefit)
Manfaat langsung dari Jembatan Suramadu adalah meningkatnya kelancaran arus lalu lintas atau angkutan barang dan orang. Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas berarti menghemat waktu dan biaya. Manfaat selanjutnya adalah merangsang tumbuhnya aktivitas perekonomian. Manfaat langsung lainnya yang dapat diperhitungkan adalah nilai penerimaan dari tarif tol yang diberlakukan. Transportasi barang dan orang yang semakin meningkat, akan meningkatkan penerimaan dari tarif tol.
Manfaat Tidak Langsung (Secondary Benefit)
Manfaat tidak langsung atau manfaat sekunder adalah multiplier effect dari Jembatan Suramadu. Ini merupakan dinamika yang timbul dan merupakan pengaruh sekunder (secondary effect), antara lain: Meningkatnya jumlah penduduk akan merangsang naiknya permintaan barang dan jasa. Selanjutnya akan merangsang meningkatnya kegiatan perekonomian, berkembangnya usaha di sektor pertanian, industri, perdagangan, jasa dan meningkatnya arus barang masuk ke Pulau Madura.
Meningkatnya kebutuhan untuk kawasan pemukiman dan infrastruktur Meningkatkan PDRB dan kesejahteraan masyarakat. Di Madura, umumnya kegiatan ekonomi masih bertumpu pada sektor pertanian primer (tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan). Artinya pertanian atau sektor tradisional menjadi sektor andalan yang nampak dari perolehan PDRB terbesar dibandingkan sektor lain. Sektor lainnya adalah pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas, air bersih, bangunan, perdagangan, hotel, restoran, angkutan, pos, komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan

B. Dampak Jembatan Suramadu

1) Jembatan Suramadu dan Pertumbuhan PDRB
Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto yang terjadi pada 4 (empat) kabupaten di wilayah Madura dapat dijelaskan: Dari data-data pada tabel Dampak Jembatan Suramadu terhadap Pertumbuhan PDRB di 4 Kabupaten di Madura, dapat dijelaskan bahwa Kabupaten Bangkalan nilai pertumbuhan PDRB-nya paling besar di antara kabupaten-kabupaten di Madura. Hal tersebut terjadi karena Bangkalan merupakan daerah yang paling menikmati keberadaan jembatan Suramadu. Apabila dilihat dari pertumbuhan PDRB dapat disimpulkan bahwa makin dekat dititik/ letak jembatan Suramadu akan semakin menunjukkan perubahan yang cepat akibat meningkatnya aktivitas ekonomi.
Peningkatan PDRB Kabupaten Bangkalan yang besar menunjukkan bahwa dampak jembatan Suramadu akan dapat mengembangkan sistem perekonomian yang ada, baik yang sudah berkembang maupun yang potensial untuk dikembangkan.
Jembatan Suramadu dan Pertumbuhan Penduduk
Semakin lancarnya transportasi akan menimbulkan dampak pergerakan orang maupun barang. Sebelum dibangunnya Jembatan Suramadu, secara berturut-turut kabupaten yang terbanyak penduduknya adalah Sumenep, Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. Ternyata Kabupaten Bangkalan merupakan kabupaten yang menerima kelimpahan penduduk paling tinggi dibanding 3 kabupaten lainnya. Pada tahun 2035 atau setelah 30 tahun dibangunnya Jembatan Suramadu, maka jumlah penduduk di Kabupaten Bangkalan berjumlah 2,79 juta jiwa atau hampir dua kali lipat (98,98%) dibanding pertumbuhannya tanpa jembatan (1,40 juta jiwa). Dalam keadaan tersebut, tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun berkisar antara 2,02% – 3,16%.
Di Kabupaten Pamekasan, Sumenep, dan Sampang, tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun secara berturut-turut masing-masing berkisar antara 0,71%-0,51% atau dengan pertumbuhan yang cenderung menurun, 0,66%-1,45% dan 0,44%-0,50%. Jika jumlah penduduk dibandingkan dengan dan tanpa Jembatan Suramadu maka jumlah penduduk rata-rata per tahun di Bangkalan akan bertambah sebanyak 59,30%, Pamekasan (23,42%), Sumenep (18,65%), dan Sampang (12,62%).

2) Jembatan Suramadu dan Pertumbuhan Income per Kapita
Semakin lancarnya transportasi ternyata akan meningkatkan kegiatan ekonomi yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan. Income per kapita merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Sebelum dibangunnya Jembatan Suramadu, secara berturut-turut kabupaten yang tertinggi income per kapitanya adalah Kabupaten Bangkalan, Sumenep, Sampang, dan Pamekasan Jika income per kapita dibandingkan dalam keadaan dengan dan tanpa Jembatan Suramadu, maka income per kapita rata-rata per tahun di Bangkalan adalah akan bertambah sebanyak 93,63%, Pamekasan (48.68%). Sampang (42,57%) dan Sumenep (20,03%). Sesudah dibangunnya Jembatan Suramadu, secara berturut-turut kabupaten yang tertinggi income per kapitanya adalah Kabupaten Bangkalan, Sumenep, Pamekasan, dan Sampang. Tampaknya respon ekonomi Bangkalan tetap lebih kuat dibanding tiga kabupaten lainnya.

3) Jembatan Suramadu dan Pertumbuhan Kawasan Permukiman
Semakin lancarnya transportasi juga menimbulkan dampak pada pertumbuhan kawasan pemukiman. Sebelum dibangunnya income per kapita. Jembatan Suramadu, secara berturut-turut kabupaten yang terluas kawasan pemukimannya adalah Kabupaten Sumenep, Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. Setelah dibangunnya Jembatan Suramadu ternyata Kabupaten Sumenep merupakan kabupaten yang memiliki kawasan pemukiman terluas dibanding 3 kabupaten lainnya. Akan tetapi kalau melihat perbandingannya terhadap luas areal lahan yang tersedia, Kabupaten Bangkalan yang mengalami pertumbuhan kawasan pemukiman lebih pesat dibandingkan dengan 3 kabupaten lainnya.

4) Jembatan Suramadu dan Petani Tembakau Madura
Mayoritas penduduk di Pulau Madura, berada di sektor pertanian. Lahan pertanian sawah beririgasi teknis tidak sampai 10 persen dari total lahan. Kalaulah ada sawah termasuk kategori sawah tadah hujan. Mencermati daerah di Kabupaten Sampang, misalnya, yang sekitar 80 persen penduduknya petani, sama sekali tidak ada lahan irigasi teknis. Pertanian di Madura adalah lahan kering atau tegalan dengan dominasi tanaman tembakau dan jagung yang dibudidayakan secara subsistem yaitu produksi dan konsumsi tidak dipisahkan oleh pasar. Ada sebuah pengakuan yang tulus dari seorang warga, Sampai sekarang makanan pokok mayoritas masyarakat Madura itu, ya, jagung. Kalau ada yang bilang tidak lagi makan jagung itu hanya pernyataan gengsi orang Madura modern di kota-kota saja.


Begitulah gambaran secara umum yang bisa jadi bahan pemikiran untuk ke depan. Ada harapan akan kemajuan-kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Di Jawa Timur secara umum, titik berat pembangunan kita diarahkan pada kemajuan pertanian agar menjadi tangguh.
Kini saatnya kita mempersiapkan masyarakat Madura menghadapi investor dan segala dampak baik dan buruk pasca-pembangunan Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) selesai dalam pengerjaannya. Pada tahun 2009 adalah pintu masuk dimulainya industrialisasi. Pulau Madura secara ekonomis menjadi bagian dari Pulau Jawa. Investasi di Madura sama (lebih) ekonomis dengan investasi di Surabaya. Harga tanah di Madura akan sama dengan di Surabaya. Pembangunan pabrik dan kantor akan lebih murah di Bangkalan dibandingkan dengan Gresik, Lamongan, Sidoarjo maupun Mojokerto.
Meski sangat tertinggal, masyarakat Madura sesungguhnya memiliki potensi luar biasa dalam masa mendatang. Dengan adanya Suramadu, Madura akan dengan mudah dijangkau dari Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia. Dengan demikian, semestinya kata kunci dari mengatasi ketertinggalan adalah kepedulian. Generasi muda di Madura saatnya dilatih dan diberikan pendidikan dan pengetahuan yang terfokus pada sektor pelayanan. Sebab, sektor inilah yang nantinya dibutuhkan lebih awal. Siapkan kekuatan mulai dari sekarang.
Dengan dibangunnya Jembatan Suramadu banyak pihak yang bisa mengambil manfaat dalam penggunaannya. Dalam hal ini yang paling mencolok adalah sebagai sarana transportasi yang menghubungkan antara pulau Jawa dan Madura sehingga memudahkan jalur akses keluar masuk diantara keduanya.
manfaat dibangunnya Jembatan Suramadu selain dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Pulau Madura. Ada kemungkinan lain yang nantinya dapat digali untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat madura dalam menyongsong era Globalisasi dan mengangkat Sosial Budaya serta Kultur Masyarakat Madura sehingga lebih dikenal di Dunia Internasional.
Berdasarkan opini diatas ada 2 Potensi yang bisa dijadikan bahan pemikiran dikemudian hari karena selama ini belum ada realisasi di Pulau Madura tercinta ini. Kedua Potensi itu antara lain :
1. Sektor Pariwisata
2. Industrialisasi

Dari kedua Potensi ini ada kemungkinan besar apabila dikelola secara Profesional atau Terealisasi dengan baik maka Pulau Madura akan lebih dikenal sejajar dengan daerah-daerah lain di Pulau Jawa atau bahkan terkenal di dunia internasional. Pulau Madura bukan hanya sekedar daerah agraris yang pendapatan masyarakatnya dari Pertanian, Nalayan dan berdagang. Penjabaran atau Penjajakannya untuk kedua sektor itu sebagai berikut :
  1. SEKTOR PARIWISATA

Banyak obyek Wisata di Pulau Madura tetapi jarang sekali promosi tidak seperti daerah lain, saya ambil contoh disini adalah Pulau Bali. Di Pulau Bali banyak pihak yang terlibat dalam mempromosikan Bali sebagai obyek Wisata sehingga selain dikenal di manca negara juga dapat meningkatkan perekonomian penduduknya serta meningkatkan pendapatan per kapita daerahnya karena persentase terbesar APBD daerah itu dari sektor Pariwisata.
Selama ini potensi sektor wisata di Pulau Madura hanya mengandalkan Pemerintah dalam hal promosi dan perawatan obyek-obyek wisata. Saya katakan begitu karena selama ini hanya promosi obyek wisata melalui situs-situs internet Pemerintah Daerah yang dikelola oleh Dinas KOMINFO dalam promosinya dan perawatannya diambil dari APBD daerah setempat.
Tidak seperti di Pulau Bali selain pemerintah banyak pihak yang terlibat dalam promosi dan turut menjaga kelestarian obyek-obyek wisata tersebut antara lain :
- Tourism Tour / Promotions Tour
Banyak jasa atau biro perjalanan wisata swasta di Bali yang selain menyediakan layanan bagi turis lokal maupun internasinal untuk liburan mereka juga menyediakan sarana transportasi serta Guide ke obyek-obyek wisata. Selain itu mereka juga menyediakan paket-paket ekslusif untuk berlibur di Pulau Bali sehingga banyak orang diluar Pulau Bali yang tertarik untuk berlibur.
Pengusaha Hotel serta sarana menginap lainnya.
Banyak penginapan di Pulau Bali yang sudah menerapkan layanan yang bertarap internasinal seperti halnya hotel bintang lima. Selain itu keramahan serta pelayanan yang memuaskan sehingga membuat pengunjung betah untuk berlibur.
Pengusaha makanan atau jasa kuliner lainnya.
Di Pulau Bali banyak sarana kemudahan dalam hal ini karena banyak pilihan restoran/depot yang menyediakan makanan bukan cuma masakan khas Bali tetapi masakan dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Bali yang dijual disana.
Pengusaha Kerajinan.
Banyak kerajinan di Pulau Bali yang dapat dijual sebagai souvenir atau bahan oleh-oleh pengunjung kepada teman, kerabat atau keluarga yang tidak turut serta berlibur.
Pekerja Seni.
Banyak kesenian tradisional di Pulau Bali yang dijadikan sarana untuk menarik pengunjung berlibur ke Pulau Bali. Selain menampilkan keindahan dari kesenian yang ditampilkan juga diselingi dengan unsur mistis atau mitos Pulau Bali sehingga membuat orang penasaran dan tertarik untuk berlibur.
Partisipasi Masyarakat.
Masyarakat di Pulau Bali selain memberikan keramahan, serta membuat pengunjung betah belibur mereka juga turut memelihara kebersihan dan menjaga kelestarian obyek-obyek wisata sehingga dapat terjaga kelestariannya.

  1. INDUSTRIALISASI

Banyak Industrialisasi yang dibangun di Indonesia tetapi apabila tidak dikelola secara profesional maka dampaknya akan berpengaruh bagi lingkungan disekitarnya. Banyak kerusakan lingkungan akibat pembuangan limbah industri yang tidak dikelola dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang ada. Tetapi banyak pula Industrialiasi yang justru ramah lingkungan sehingga memberikan manfaat yang besar bagi ekosistim lingkungan sekitarnya.
Dalam hal ini Pulau Madura mempunyai potensi pasca dibangunnya Jembatan Suramadu sebagai kawasan Indutsri di Pulau Madura sebagai soko guru perekonomian Jawa Timur dimasa depan. Karena apabila jalur akses masuk ke Pulau Madura lancar dengan adanya Jembatan Suramadu maka kawasan “GERBANG KERTOSUSILO” akan banyak dilirik investor untuk berinvestasi. Kawasan ini “GERBANG KERTOSUSILO” (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan) merupakan kawasan yang strategis untuk jalur industri karena di Surabaya sendiri sudah padat penduduknya.
Potensi Industri yang cocok untuk kultur masyarakat Madura yang agraris adalah Industri yang mengacu pada kelestarian ekosistem serta lingkungan sekitarnya serta dapat memberikan kesempatan kerja pada penduduk di sekitarnya.
Saya ambil contoh satu Potensi Industri : Industrialisasi di Mojokerto yang dikembangkan oleh NESTLE salah satu PMA (Penanam Modal Asing) dari Swedia yang bergerak di bidang Industri Rumah Tangga produknya adalah susu yang dikemas dalam kaleng. Mereka juga menerapkan pola Industrialisasi Ramah Lingkungan sehingga selain tidak merusak lingkungan mereka juga dapat memberikan taraf hidup bagi penduduk sekitarnya.
Asumsinya begini : Perusahaan dalam menjalankan aktifitas produksi membutuhkan bahan baku untuk proses produksi dan penduduk sekitar yang pembebasan lahannya untuk kawasan industri butuh makan serta kebutuhan lain untuk hidup. Maka dengan adanya saling ketergantungan tersebut perusahaan harus lebih pintar untuk menyiasati keadaan tersebut. Penduduk sekitar yang sudah tidak punya lahan pertanian untuk bercocok tanam direkrut secara tidak langsung untuk menjadi bagian dalam perusahaan. Mereka tidak direkrut melalui proses administrasi yang rumit tetapi mereka cuma diberi bantuan berupa bibit sapi perah yang mereka kelola sendiri dan hasil susunya kemudian mereka jual kepada perusahaan.
Sedangkan dampak lain dari Industrialisasi ini berupa limbah Industri mereka juga kelola dengan baik. Hasil pengolahan limbah ini mereka produksi lagi menjadi pupuk amoniak sehingga juga bermanfaat bagi kelestarian lingkungan.
Dari contoh diatas karena selama ini madura belum tersentuh Industrialisasi maka banyak faktor yang menjadi kendala pelaksanaannya antara lain :
Investor
Sulitnya mencari investor atau penyandang dana yang sesuai untuk mendirikan Industri sesuai dengan Sosial Budaya serta Kultur Masyarakat Madura.
Pembebasan Lahan.
Banyak penduduk / masyarakat madura yang enggan menjual tanahnya kerena mereka jadikan lahan untuk bercocok tanam atau dijadikan tambak untuk menyokong kebutuhan hidupnya.
Partisipasi Masyarakat.
Kurangnya pengetahuan penduduk / masyarakat madura untuk menerima industrialisasi serta mengingat dampaknya terhadap lingkungan yang membuat mereka cemas untuk melakukan perubahan dari Kultur Budaya Agraris ke era Industrialisasi.

KESIMPULAN

Tahun 2009 adalah pintu masuk dimulainya industrialisasi antara madura dengan surabaya, dengan adanya Jembatan Suramadu yang suda di resmikan. Pulau Madura secara ekonomis menjadi bagian dari Pulau Jawa. Investasi di Madura sama (lebih) ekonomis dengan investasi di Surabaya. Harga tanah di Madura akan sama dengan di Surabaya. Pembangunan pabrik dan kantor akan lebih murah di Bangkalan dibandingkan dengan Gresik, Lamongan, Sidoarjo maupun Mojokerto. Dengan demikian, Pulau Madura akan menjadi sasaran investasi pengusaha besar dan investor asing. Dengan tenaga kerja yang masih relatif murah, lahan yang masih luas, sumberdaya alam yang menantang, infrastruktur yang sangat mendukung (pelabuhan peti kemas akan disiapkan di daerah Tanjung Bumi, Bangkalan), maka dalam waktu singkat tidak bisa dicegah adanya hotel bintang lima, cafe, diskotik, spa, atau tempat hiburan lain yang akan dibangun di Madura.
Kesempatan ekonomi lain yang terisolasi telah mengakibatkan pengangguran dan kemiskinan dan ketertinggalan. Dengan demikian, masyarakat Madura meski masih sangat tertinggal, tapi memiliki potensi luar biasa dalam masa mendatang. Dengan adanya Suramadu, Madura akan dengan mudah dijangkau dari Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia. Dengan demikian, semestinya kata kunci dari mengatasi ketertinggalan adalah kepedulian. Yang paling berperan dalam hal ini untuk tahap awal adalah pemerintah daerah, tokoh, dan politisi. Pemerintah harus segera bergerak untuk membuat sistem pelatihan yang berbasis pelayanan, balai latihan kerja segera kembali dioptimalkan. Siapkan segera putra putri Madura untuk dilatih dan diberikan pendidikan dan pengetahuan yang terfokus pada sektor pelayanan. Sebab, sektor inilah yang nantinya dibutuhkan lebih awal. Seluruh kabupaten harus bersatu padu. Pemberdayaan masyarakat dan fasilitas kepada rakyat jangan bicara untung-rugi. Rakyat adalah pemegang saham
Kelemahan yang masih belum ditangani adalah pendidikan kewirausahaan (entreprenuer), karena masyoritas rakyat Madura masih lemah dalam berbisnis. Petani tidak ditempatkan sebagai pengusaha, tapi ditempatkan sebagai buruh yang berbuat sesuatu untuk pengusaha. Pemikiran seperti ini harus segera diubah. Jadikan, petani itu sebagai pengusaha pertanian, sehingga dapat duduk sejajar dengan para tengkulak dan calon pembeli.Caranya? Lakukan bisnis dengan petani.Caranya, menyediakan kebutuhan pertanian dan membeli hasilnya dengan cara wajar. Itu saja sudah cukup. Sedangkan di tingkat pedagang, pengusaha kecil dan pengrajin harus disediakan informasi perdagangan dan kerangka penjaminan dengan pihak perbankan. Sehingga para pengusaha Madura dengan mudah dapat berhubungan dengan perbankan dalam hal akses permodalan maupun fasilitas transaksi perdagangan antarpulau serta informasi lintas kabupaten sebagai akses mendapatkan proyek dan bahan-baku untuk dibisniskan. Masyarakat Madura harus siap dengan di bukanya jembatan suramadu entah itu baik atupun buruk.

ESAI



“ Optimalisasi Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Pendidikan “

Pendidikan di Indonesia sampai sekarang ini masih jauh tertinggal oleh negara-negara lain. Padahal di Indonesia sistem pendidikannya sudah cukup bagus. Namun, mungkin harus lebih digalakkan lagi, sehingga kualitasnya emakin meningkat. Termasuk meningkatkan kualitas pendidikan guru pengajar yang sudah mulai kurang diperhatikan, terutama di wilayah-wilayah daerah.
Kurang optimalnya pelaksanaan sistem pendidikan (yg sebenarnya sudah cukup baik) di Indonesia disebabkan sulitnya menyediakan guru-guru berkompetensi untuk mengajar di daerah-daerah. Sebenarnya kurikulum Indonesia tidak kalah dari kurikulum di negara maju, tetapi pelaksanaannya yang masih jauh dari optimal. Kurang sadarnya masyarakat mengenai betapa pentingnya pendidik dalam membentuk generasi mendatang sehingga profesi ini tidak begitu dihargai. Sistem pendidikan yang sering berganti-ganti, bukanlah masalah utama, yang menjadi masalah utama adalah pelaksanaan di lapangan kurang optimal. Terbatasnya fasilitas untuk pembelajaran baik bagi pengajar dan yang belajar. Hal ini terkait terbatasnya dana pendidikan yang disediakan pemerintah. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan depdiknas untuk meningkatkan kompetensi guru, tetapi tindak lanjut yang tidak membuahkan hasil dari kegiatan semacam penataran, sosialisasi. Jadi terkesan yang penting kegiatan itu terlaksana selanjutnya, tanpa memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh.
Jika kondisi semacam itu tidak diubah untuk dibenahi, kecil harapan pendidikan di Indonesia bisa lebih maju/baik. Selama ini kesan kuat bahwa pendidikan yg berkualitas mesti bermodal/berbiaya besar, tapi oleh pemerintah itu tidak ditanggapi. Kita lihat saja anggaran pendidikan dalam APBN itu. Padahal semua tahu bahwa pendidikan akan membaik jika gurunya berkompetensi dan cukup dana untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Adanya biaya pendidikan yang mahal, menyulitkan sebagian masyarakat Indonesia yang kurang mampu. Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya anak-anak Indonesia yang terancam putus sekolah. Oleh karena itu, sangatlah di perlukan peningkatan dana pendidikan di Indonesia agar dapat membantu masyarakat Indonesia.
Dilain pihak, tindakan kolusi dan nepotisme yang membuat bangsa ini morat-marit dengan segala permasalahanya dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, hal tersebut banyak dilakukan oleh orang orang yang mempunyai latar belakang pendidikan. Bahkan para calon pegawai negeri sendiri. Dan parahnya, era reformasi bukannya berkurang tapi malah tambah jadi. Sehingga kapan krisis multidimensi ini akan berakhir belum ada tanda-tandanya.
Hal-hal diatas merupakan beberapa indikator yang menunjukan betapa sistem pendidikan nasional kita saat ini tengah didera oleh berbagai problematika, yang pada akhirnya penyelenggaraan pendidikan tidak dapat memberikan penyelesaian terhadap permasalahan pembentukan karakter insan yang berakhlak mulia, pembentukan keterampilan hidup, penguasaan pendidikan untuk peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat, serta memecahkan berbagai problematika kehidupan lainnya. Padahal diantara tujuan semula pendidikan adalah untuk itu semua.

MACAM MACAM MAJAS BESERTA CONTOHNYA


     Majas : Gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.

MAJAS PERBANDINGAN

1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh : Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
2. Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh : Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
3. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan pengubung, seperti layaknya, bagaikan, dll.
Contoh : Kasih saying Ibu itu hangat layaknya sinar mentari pagi.
4. Sinestesia: Metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lain.
Contoh : Aku menyukai padang rumpun karena suaranya tenang sekali.
5. Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek
COntoh : Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.
6. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Contoh : Si gemuk tu makan saja daritadi.
7. Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh : Pelaku tabrak lari itu menaiki Kijang kapsul hitam.
8. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Contoh : Kucing mina sangat manis menawan, karena itu Mina sangat menyukainya.
9. Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
Contoh : Dimana saya dapat menemukan kamar kecilnya?
10. Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Contoh : perilakunya seperti ular yang menggeliat.
11. Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Contoh : Kita bermain ke rumah Lina
12. Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
13. Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
Contoh : Indonesia bertanding Volly melawan Thailand.
(menyebutkan seakan-akan seluruh bangsa Indonesia bermain
padahal hanya 6 orang yg bermain)
Dalam mengahafal sinekdoce yang terbagi pars pro toto dan tontem pro parte sering terbalik agar tidak terbalik gunakan trik :
Pars = sebagian artinya sebagian untuk seluruh.

MAJAS PERTENTANGAN

1. Oksimoron
Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis
2. Paradoks
Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
Contoh : Gajinya besar tapi hidupnya melarat.
3. Antitesis
Majas yang menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
Contoh : Hitam dan putih adalah warna kesukaanku.

MAJAS SINDIRAN

1. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
Contoh : Masa menulis saja tidak bisa, bodoh sekali kamu!

MAJAS PENEGASAN

1. Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
2. Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
3. Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
4. Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
5. Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
6. Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
Contoh : Jika kamu minta, aku akan datang
7. Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
8. Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
9. Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
10. Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
11. Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya
12. Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
13. Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
Contoh : inikah yang kau namai bekerja?
14. Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
15. Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
16. Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
17. Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
18. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
19. Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
Contoh ; Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
20. Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
21. Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
22. Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
23. Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
24. Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
25. Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.

“ TAMBAHAN ! ! ! ! “

1) Majas Metafora : Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam
2) Majas Alegori : Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
3) Majas Personifikasi : Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk
4) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) : Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk
5) Majas Antitesis : Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba
6) Majas Hiperbola : Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan
7) Majas Ironi : Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca
8) Majas Litotes : Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )
9) Majas Sinisme : Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal
10) Majas Oksimoron : Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis
11) Majas Metonimia : Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang
12) Majas Alusio : Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945
13) Majas Eufemisme : Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan
14) Majas Elipsis : Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )
15) Majas Inversi : Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia
16) Majas Pleonasme : Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan
17) Majas Antiklimaks : Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa
18) Majas Klimaks : Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek
19) Majas Retoris : Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
20) Majas Aliterasi : Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?
21) Majas Antanaklasis : Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
22) Majas Repetisi : Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku
23) Majas Paralelisme : Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu
24) Majas Kiasmus : Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya
25) Majas Simbolik : Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat
26) Majas Antonomasia : Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si
jangkung, Si kribo
27) Majas Tautologi : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya.

NOTULA RAPAT


Kelompok :  Dahlia Kurniawati Utami    (05)            Wasilatul Khoiroh             (37)
                     Nazilah                                 (23)            Tri Oktavia Karuniawati  (33)

SMA NEGERI 1 PAMEKASAN
Jalan Pramuka No. 2 Pamekasan
Notula Rapat
Rencana Sosialisasi Seks Bebas

A. Waktu
Hari, tanggal            : Rabu, 03 Maret 2010
Tempat         : Aula SMA Negeri 1 Pamekasan

B. Pelaksanaan
Susunan acara          : 1. Pembukaan
                                      2. Pengarahan
                                      3. Pembentukan Panitia
                                      4. Lain-lain
                                      5. Penutup

Peserta rapat             : 1. Pembina OSIS SMA Negeri 1 Pamekasan
                                      2. Anggota OSIS
                                      3. Anggota Badan Kesehatan Pamekasan
           
D. Hasil rapat
1)      Rapat dibuka oleh Pembina OSIS SMA Negeri 1 Pamekasan
2)      Pengarahan disampaikan oleh anggota Badan Kesehatan Pamekasan tentang Sosialisasi Seks Bebas dimana anggota Badan Kesehatan Pamekasan memberi  penjelasan singkat mengenai dampak dari seks bebas.
3)      Susunan Kepanitiaan
            Ketua panitia               : Siti Nurjanah
            Wakil Ketua panitia    : Sri Widiastutik
            Sekretaris 1                 : Wasilatul Khoiroh
            Sekretaris 2                 : Tri Oktavia Karuniawati
            Bendahara 1                : Nazilah
            Bendahara 2                : Dahlia Kurniawati Utami
            Seksi-seksi
            Seksi Perlengkapan     : Saminu
            Seksi Publikasi            : Rustanto
            Seksi Konsumsi           : Septina Ramayanti
            Seksi Keamanan          : Arma Argianata
4)      Lain-lain
         - Siti Nurjanah mengusulkan agar kegiatan Sosialisasi Seks Bebas diadakan secara rutin disetiap sekolah yang ada di Pamekasan.
      - Jadwal kegiatan        :
      a. Persiapan acara tanggal 10 Maret 2010
               b. Pelaksanaan  acara tanggal 11 Maret 2010
5)      Penutup
      Rapat ditutup oleh Ketua OSIS SMA Negeri 1 Pamekasan pada pukul 09.30 WIB

                                                                                               

                                                                                                Pamekasan 03 Maret 2010
                                                                                                            Notulis


                                                                                                       Ulung Pratiwi    
                        


HOME WORK THE SOLUTION OF GOOD HABIT IN STUDYING


Thesis
Homework is task that is given to the student which is done in their home, this is a follow-up from lesson in the class, to look if the children had finished their by them selves. This task as responsibilities education, the children must understand that study no just in the class but it can be done everywhere, include in the home.  it’s no doubt that homework will make the student his a good habit in studying. (EVALUATIVE)
Argument 1
Firstly, if the teacher gives them a homework it will help them to built their belief in feeling they can develop responsibility and finish it, it’s good to form leadership qualities. With their leadership qualities they will understand that homework is enjoyable to exploration about concept which was studied in their environment and they will understand their environment with develop a socialization and conduction with people around them. Homework is applicative too, it can help the student to get the benefit of their lesson, so they can help other people in their environment with their education.
Argument 2
Secondly, homework can be home link, because homework is a bridge which connects between school and home. With homework their parents can knows what their children lesson and how far their children capable to understanding it. The parents care will motivate their children to do their task finely, and this is depend of children’s age, if the children still in alimentary school maybe their parents must accompany them to help them understand their lesson. But if the children is teenager it will be better if they do their task with them selves. Their parents just check the result. When the parents think that homework is important the children will do it finely.
Argument 3
Moreover, an appropriate homework if it’s done finely it can help children transform a good habit in studying, it will motivate the way to love their lesson which develop in long life
Recommendation
In conclusion, although homework even be a conflict in some parents in one side there are parents that given an appreciate to their children task, in other side there are parents that dislike if their children be busy with homework which difficult, but by the benefit of homework we must belief that it’s to increase student ability. So,  the student must do an effort to do their homework as good as possible, their parents and the teacher must give the best support ( EMOTIVE) to their effort. In order to transform a good habit in studying to the new generation. 









THE BENEFIT OF WARM WATER


Thesis
In our body, water is very important in order to blood pressure protected and heart pump is a good. Water want to take away rest produces from body too. Water in the world much kind. Anything is warm water. Multitude people, they don’t know the benefit of warm water. Whereas, warm water very much of benefit. According to histology, warm water has physiology crash for body. First, to crash for blood vessels .The warm of water make blood – circulation can be fluent. Second, factor burden in water can be strengthen muscles and ligament to influence body hinges. Below is I want to discuss the benefit of warm water. The benefit of warm water is:
                                                          Argument 1 
To reveal in water principles the same with normal reveal like usually reveal on the bed. Different only use media. Plastic pool contain of warm water used to soak in the water her mother. To reveal in this water take away so that escaped from sick of childbirth.
 The decrease sick of child birth because any relaxation muscles body , when the mother to soak in the warm water. Vagina – edge more than elastic and relax. Therefore torn / cutting vagina – edge can be escaped. When relax, the body produces endorphin can be escaped from sick of childbirth. Sick of childbirth the decrease 40 – 70 %.
            Besides it, baby of reveal way process in the water have layer stress and trauma very little. This is maybe because while mother to soak in warm water, the pelvis muscles better than relax, to the way reveal can be wide. Baby’s head can be out than easy. Trauma or injury head minimal maybe baby’s have IQ highest better than baby’s decrease usually besides it. Temperature water pool twin same / equals temperature amniotic liquor in uterus ( mother’s lap ) make baby’s not stress. 
Argument 2
Take a bath health believe can be body immune for woman. If often cleaning body with water, if used by warm water with temperature celcius on 20˚ C. Body woman escaped from kinds skin – disease. Except that , kinds of toxin. In from body went out way pore – pore want to grow up, with poison in body  can be out free.
Argument 3
Warm water is a tools therapy can be cure stroke. Effect Hidrostatik, Hidrodinamic, and it warm make body can be Gymnastics free, can be fluent blood – vessels and give rest calm. Prominent foundation used warm water to therapy is effect Hidrostatik and Hidrodinamic. According to histology, warm water has physiology crash for body. First, to crash for blood vessels .The warm of water make blood – circulation can be fluent. Second, factor burden in water can be strengthen muscles and ligament to influence body hinges.
Argument 4
The warm water too believe to let disappear comedo in face. When our face hit warm water steam for some minute, the hot water steam went working open pore – pore our face.
Argument 5
The warm water too good to used when shampoo. Before shampoo, we must wet hair with warm water to prepared to shampoo. After use nutritive shampoo , rinse hair with clean with warm water. Can too help to fast disappear foams nutritive shampoo from hair.
Conclusion
            That is the benefit of warm water. So, use warm water to take care body, healthy hair, face cleaned, body healthy, take a bath, etc. because the warm water much give benefit for us.

SEA PLUCK THEIR CELEBRATE MUNCAR FISHER


Sea pluck is Javanese custom of sacral month Muharram of Syuro , in Muncar this ritual blossoming after Madura member obstacle famous not suprising , if sea pluck always full of ornamen Maduranese . All of one , uniform sakera , black shirt and bring sickle , The symbol of Maduranese state audacious . Sakera uniform specialy for ceremony and wear clothing only one . Sakera guard franchise big body himself . Usually they performance disastrous and sascred . With thick moustache and big bracelet . Sakera must performance funny too . The sakera scurity too ritual . they always on foot in front of guard dish food from located ceremony to center sea . They string person / member want to fight for climb proa / ship . Sakera same pelacang in Bali . Oldest tradition wearing sakera shirt black , wear t-shirt red and white . And beskap / udeng batik red coloured .
            For Muncar fisher , sea pluck is big celebrated didn’t neglect the tradition . The day franchise is full moon , 15 th of java. Previx of ritual make dish food of oldest tradition fisher . They are from Madura member on hundred years in pier Muncar . At the small proa make it beautiful same fisher ship usually used to fishing on ocean . the proa content kind often from eart produce and food it cooked of oldest tradition family . Kind of food snack , cone of boiled rice and some fruits , neat order in small proa  . Dishfood finished is a gitek .

            On day appointment , hundred fisher come in oldest tradition home since morning . They wearing shirt Maduranese and than bring sickle , to paya visit day dishfood brandy used dogcart to bewitch beach . Along convoy , two dancer Gandrung by side . The fisher a dancering with their sickle on nead . In front of their a hundred of member’s get up along way to see dishfood. A person to tread on behind to bewitch beach . The convoy finished in fish sale place .

            Dishfood arrive approval six Gandrung dancer . After pray , dishfood convoyed to proa . Member fight to can climb proa bring dishfood . But guard to confine passenger to go centre . Before goon , headmaster districk they must apply fish hook gold in tongue a head goat . This is symbol reguest fisher so that give much fish .

            They convoy finished in a located silent water , near Sembulungan peninsula . In this districk stiffly to call Plawangan . The all proa stop merely A headmaster from oldest tradition , fisher dishfood slow to get out of proa . After was dishfood to immerse ocean centre . From Plawangan , the convoy proa go to Sembulungan . In this place , the fisher give more dishfood to immerse . Finish give dishfood , celebrate fisher go on in Sembulungan beach . In white sand beach , all fisher , their was pray in Gandrung grave .

            In the place all fisher give dishfood too . The ritual finished religious together . And than their can see Gandrung dancer to com